MagzNetwork

Misionaris di tempat kerja

Diposting oleh Mastindi | 07.34 | | 0 komentar »


Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiinsiapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah,hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS 2;62)

Ayat di atas mengingatkan saya pada peristiwa beberapa tahun yang lalu saat seorang akhwat, curhat tentang kristenisasi di perusahaan tempat ia bekerja, sebagai seorang aktivis da’wah yang sudah ditarbiyah ruhiyahnya, tentu ia tak dapat dgn mudah dipengaruhi sang misionaris meski misionaris itu adalah atasannya, namun yang membuat ia gundah misi itu juga dilancarkan kepada karyawan yang lain, karena tidak mustahil jabatan sang misionaris sebagai atasan akan mampu menggoyahkan ke imanan karyawan yang lain terlebih bagi yang tak punya pijakan dan dasar agama yang cukup, di tambah lagi kemampuan berkomunikasi sang misionaris yang mampu menohok keyakinan seorang muslim yg masih labil,.

Yang membuat sang akhwat gundah, karena sang misionaris menggunakan ayat al-qur,an di atas untuk melancarkan misinya, aneh memang, tapi begitulah kepintaran mereka dalam melakukan praktek kristenisasi , hal ini mereka anggap penting karena dgn menggunakan ayat al-qur,an keyakinan sorang muslim akan goyah, betapa tidak , kitab (al-Qur,an) yg mereka dan kita sucikan malah mendukung argumentasi sang misionaris , mereka mengatakan

“ untuk masuk surga tidak perlu harus menjadi seorang Muslim, karena itu hanya identitas yg bersifat duniawiyah saja, nama agama Cuma kulit, kita boleh jadi Yahudi, Nasrani, Shabi’in dan apa saja yang penting beriman kepada Allah, dan berbuat baik, maka semua akan di beri pahala dan balasan surga .

Logis memang apa yg mereka ucapkan, tapi ingat itu adalah langkah awal mereka untuk menanamkan keraguan akan ke imanan kita kepada Allah, lambat laun bila dlm hal ini mereka berhasil, sang korban akan menganggap semua agama adalah sama, inilah yang disebut teori Piramida , atau corong terbalik, atau seperti jari jari motor/sepeda walaupun banyak, namun menuju \satu titik yaitu As roda , itulah tuhan yang dalam pandangan Islam di sebut Allah, dalam Nasrani di sebut Yesus, dan dalam Yahudi di sebut Uzair, atau nama yg lain yg intinya adalah tuhan yg sama, atau dia dia juga.. menurut mereka.

Kristenisasi bukan isu, kecuali bagi yg tak pernah menerjuni atau berhadapan langsung dgn misionaris, bila kita kaji dan mengambil tafsir ayat ini (saya menjadikan kitab syarah Ibnu katsir sebagai rujukan) pada hal 105 jus 1 Ibnu katsir menjelaskan ‘

“ orang Yahudi yg di maksud adalah para pengikut nabi Musa AS. yang setia menjalankan syareat Taurat , sebelum di robah oleh tangan jahil manusia setelahnya dan juga setia menjalankan sunnah nabi Musa, begitupun Nasrani yg di maksud adalah pengikut Nabi Isa AS. Yang masih konsisten menjalankan syareat nabi Isa dan menjalankan sunnah sunnahnya sehingga datang nabi Muhammad SAW. Adapun orang shabiin , adalah suatu golongan diantara Majusi , Yahudi dan Nasrani bahkan diantara mereka tidak beragama, pendapat yg lain mengatakan mereka adalah firqah atau golongan dari ahli kitab yang membaca atau mengikuti Zabur (nabi Daud) untuk itulah Abu Hanifah dan abu Ishak membolehkan sembelihan mereka.

Lalu bagaimana dengan kitab samawi yang di bawa para nabiyallah, Injil, Taurat, Zabur dan suhub, rasulullah pernah bersabda, “untuk kitab kitab itu jangan mengingkari seluruhnya namun juga jangan mempercayai seluruhnya, yaitu imanilah sebagiannya saja, (al-hadits),. Sarjana teologi barat sendiri mengakui , bahwa injil 90 persennya sudah tidak otentik.

Ibnu Abi hatim meriwayatkan dari sa’id bin Jubair, ia mengatakan seperti apa yang di dapat dari abi Talhah “ bahwa setelah ayat di atas turun maka Allah menurunkan ayat lain yang menjelaskan puncak ke imanan mereka, ialah apabila telah datang nabi yg terakhir, seperti apa yg di janjikan baik dalam Zabur, Taurat dan Injil maka maka tidak ada pilihan bagi mereka kecuali mengikuti syareat nabi Muhammad , yang tentunya menjadi penyempurna dari syareat nabi mereka , maka bila mereka berpaling kpd ajaran nabi Muhammad aqidah dan amal mereka akan sia2 (al-hadits)

Adapun ayat setelahnya ialah terdapat dalam surat al-Imran ayat 85

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi. (QS 3;85)

Bila sang misionaris menggunakan ayat al-Qur,an sebagai bahan misi untuk mendukung argumentasinya, maka perlu kita perjelas maksud ayat tersebut, karena yakinlah “bahwa mereka sebenarnya hanya asal mencomot ayat ayat tertentu untuk menguatkan pendapat mereka, karena mereka faham, umat Islam sangat sedikit yang mengerti al-Qur,an, hanya saja yg perlu mereka waspadai umat islam punya sifat fanatisme yang kuat terhadap agamanya, inilah yg menjadi sasaran untuk dilunturkan oleh mereka. Wallau a’lam




Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan keritik dan saran anda