Seorang ibu sedang melarungkan sesuatu ditepi sebuah sungai, saat ditanya, ternyata ia sedang melarungkan ari-ari sang bayinya, dgn harapan kelak menjadi seorang perantau.
Adakah yang membanggakan dari seorang perantau, hidup dinegeri orang, jauh dari sanak saudara, bahkan pepatah mengatakan “hujan uang di negri orang lebih baik hujan batu dinegri sendiri,.
Mencari penghidupan yg lebih baik, mencari ilmu atau mengadu nasib, itulah alasannya. Merantau boleh jadi merupakan sebuah pilihan atau solusi manakala kampung halaman tak cukup memberikan lahan kehidupan bagi penghuninya, dan ini bukan sesuatu yang buruk bagi kelangsungan kehidupan di desa, boleh jadi sebuah dusun atau kampung menjadi sepi karena mayoritas penduduknya merantau,toh suatu saat , seperti pada hari raya mereka kembali.
Dan tahukah anda,.? Dana yang dikirimkan untuk sanak saudara, orang tua dari tempat perantauan itulah yang turut menggerakkan roda ekonomi di desanya,. Pernahkah kita membuat survei , berapa jumlah uang yang mengalir dari kota ke desa, berapa jumlah uang yang beredar dari akumulasi transaksi ? di pasar warung-warung dan toko-toko, selain jual beli dalam bentuk barter (tukar barang).
TKI atau tenaga kerja Indonesia, mereka juga perantau, bahkan disebut pahlawan devisa, mereka juga turut menggerakkan roda ekonomi negeri kita, bahkan dolar yang mereka kirimkan, menambah stok di pasar uang/bursa sebagai penyeimbang rupiah.
Lalu struktur pemerintahan dari RT hingga presiden yang ada di jakarta sebagian besar bukan orang Betawi, itu berarti mereka juga perantau.
Islam mengajarkan kepada kita , agar kita tidak diam di satu tempat saja dalam mencari karunia Allah,.
Allah lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur (QS 45;12)
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda