MagzNetwork

Terkadang agar kepuasan dapat tercapai , kita kehilangan nalar sehat dengan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nurani kita sebagai seorang muslim.

Qaidah syara mendefinisikan “mabok, dengan “ perasaan senang , atau menyenangi sesuatu secara  berlebihan disertai berkurangnya fungsi akal, telah merasuki jiwa-jiwa yang hampa dari nilai nilai ruhiyah, sehingga melupakan dari mana dia berasal , sedang apa dan akan kemana, bukan lagi endingnya, namun klimaxnya adalah  hilangnya rasa sensitivitas kita terhadap dosa , bahkan terhadap resiko kehilangan keluarga atau teman-teman yang selalu mengajak kepada yang haq.


benar ungkapan dalam bahasa Arab" kencingi sumur zam-zam maka kamu akan terkenal.

Manfaat mengulang suatu materi

Diposting oleh Mastindi | 07.46 | | 0 komentar »
Ibnu Katsir dalam tafsirnya  menerangkan dengan sebuah hadits sebagai uraian dari surat al-‘alaq pada ayat pertamanya  , yakni malaikat Jibril sampai mengulang-ulang kalimat “IQRA sebanyak tiga kali.

Salah satu hikmah yang dapat kita ambil
ialah, suatu objek atau ayat atau kajian
ketika di ulang ulang selain akan menambah pemahaman baru, juga menambah berkembangnya pemahaman kita terhadap sesuatu ayat, bahkan dengan mengulang-ulang akan menjadika kita dari tidak tahu menjadi mengerti.
 

Rasulullah selalu mengulang ulang (muraja’ah) materi dari setiap ayat yang turun, juga membacakannya kepada para sahabat dengan mengulang ulang..

Seorang khatib jum,at , dan morabbi tidak perlu membuat 4 atau 5 konsep untuk mengisi khotbah di 4 tempat  jika berbeda dalam satu bulan , cukup satu konsep dengan sendirinya selalu mengalami perkembangan setiap kali di sampaikan.
Karena itulah jangan pernah jenuh atau bosan mendengar ceramah, khotbah atau tausiah dengan materi yang sama, meskipun benar-benar mirip , bahkan bila kita sampai hafal di situlah disebut ilmu bagi kita, karena makna ilmu adalah tahu, Dan belum disebut ilmu bila masih tertulis di buku, kitab,berupa fail di pc atau leptop kita , atau di kepingan cd atau dvd.
Dalam sebuah ungkapan dikatakan
“AL-ILMU MAKHFUDZUN, artinya (ilmu itu harus di hafal) atau dipelihara dalam memori otak kita.
 


Mencari kata yang tepat untuk menilai

Diposting oleh Mastindi | 01.16 | | 0 komentar »
Mencari ungkapan yang tepat

Selasa 24 Maret 2015 sehabis mengajar sekitar jam 20.00 mencoba mengintip kompetisi ajang pencari bakat di sebuah stasiun televisi.. pertama kali melihat entah peserta yang ke berapa, namun yang jelas seorang wanita cantik dengan lagu yang telah selesai dinyanyikan.

Beberapa orang dari tim juri sedang memberikan komentar mungkin sebagai bahan koreksi untuk penampilan berikutnya agar lebih baik, setelah memberikan koreksi pada pada lagu maka tibalah saatnya memberikan koreksi dari tata busana, sang peserta berputar memperlihatkan bagian belakangnya , pada saat itu busana yang dipakai sang calon artis dari pinggang ke atas transparan dengan motif daun di samping , sang tim juri memberikan pujian karena memang pantas sang artis memakainya lantaran kemulusan tubuhnya, tidak ada baret , kotoran bahkan polisi tidur “katanya, sambil melawak. Tidak lama sang artis pun berputar sang juri sempat memegang (maaf) tapi BH peserta sambil berkata “ini tepat agar isinya tidak terburai  kemana-mana (kurang lebih)...

Naudzu billah .. tsumma naudzu billah bin dzalik.

Dengan kaca mata apa harus menilai, kaca mata seni atau kaca mata agama.

Tentunya dari sisi mana kita memandang maka hasil penilaiannya jelas berbeda...

Tapi kita sebagai Muslim, tentunya bisa bersikap dan berkata

"Saya suka seni, tapi saya Muslim, atau malah berkata sebaliknya
"Saya Muslim, tapi kan saya suka seni..

Bila yang pertama sikap kita, tentu tolak ukurnya jelas, yakni Ridha Allah

Namun bila yang kedua, maka tolak ukurnya ialah perasaan.

Kesimpulannya ... tolong ajarkan

Ungkapan apa yang tepat untuk acara tersebut ? bila tolak ukurnya norma agama.



Saat ingin mendukung idolamu

Diposting oleh Mastindi | 18.11 | | 0 komentar »
Saat ingin membantu temanmu dari kesulitan
Ketika  ingin Mendukung idolamu agar populer
Apabila  ingin memajukan komunitasmu agar dikenal
Maka...
Buanglah egoismu
Bukalah kitab sucimu sebagai penuntun-mu
Jalankan nalarmu sebagai makhluk istimewa
Ajak nuranimu karena dialah yang selalu jujur
Adakah kemaslahatan untuk sesama
Adakah membawa kebaikan bagi dirimu
Apakah menambah Iman dan taqwamu
Atau malah
Menambah dosamu karena peranmu di sana
Menambah musuhmu karena melawan nuranimu
Namun..
Bila kamu belum mampu,
karena hubungan emosionalmu
hubungan ashabiyahmu
kesamaan hobbimu
Rasa emoh pakewuhmu
Maka..Gunakan logikamu
Adakah manfaat bagimu, anak istrimu
Kesejahteraan keluargamu..
Sahabat..
Ketika kita ingin berburu dengan membunuh
Cobalah renungkan dahulu..
Apakah untuk di makan
Apakah karena menjadi hama
Atau penyebar penyakit
Atau apakah karena membahayakan
Atau hanya untuk kepuasan
Bahwa “ saya sudah pandai menembak
Sssttttt... ada si manis di samping bertanya
Sampai segitunya biii..
Yah.. karena Agama kita sangat sempurna
Dan semua pasti.. dimintai pertanggung jawaban (QS 102:8)
Betapa seriusnya Allah.. gak percaya ?
Tanya guru nahwu dan sharrafmu..

Amar ma'ruf bahi Munkar

Diposting oleh Mastindi | 00.49 | | 0 komentar »
Sebagai Muslim kita sangat senang di sebut “Khairu ummah (ummat terbaik) namun tentunya kebanggaan itu tidak tersemat dengan sendirinya melainkan ada  sesuatu hal yang menjadi  syaratnya, yakni “amar makruf nahi mungkar.

Pada hakikatnya setiap kita adalah da’i , karena kewajiban “Tawassau bil haq & tawassau bissabr bersifat umum kepada setiap Mukmin, bahkan nabi bersabda
‘ Sampaikan dariku meski hanya satu ayat.

Lalu apakah yang disebut “MA’RUF itu ?..

Secara etimologhi “Ma’ruf maknanya “sesuatu yang di kenal, bentuk kalimatnya adalah fasif/maf’ul (objek), kalimat “Ma’ruf, bila dikembalikan kepada kata asalnya (predikat) bermakna “WANGI .

Apa korelasinya ?

Secara fitrah , manusia selalu menyenangi hal hal yang baik dalam hal perbuatan serta perkataan, dan juga menyenangi bau harum dalam hal aroma, itulah yang DIKENAL manusia secara fitrah bahkan dari hatinya yang terdalam, saya ambil contoh , pada sebuah berita harian Online  diberitakan “seorang penjahat membunuh rekannya sendiri karena pembagian hasil kejahatan yang TIDAK ADIL , apa yang tersirat dalam benak anda tentang pembagian yang TIDAK ADIL, meskipun itu hasil kejahatan , mereka menginginkan keadilan dalam pembagian , artinya ke ADIL an adalah sesuatu yang disenangi manusia siapa pun orangnya secara fitrah, karena hal itu lebih dikenal oleh nuraninya.

Lalu apakah MUNKAR itu. ?

Munkar maknanya “sesuatu yang di inkari (juga bahasa Arab) atau di hindari, perbuatan mungkar adalah perbuatan yang sangat tidak disenangi dan diinkari keberadaannya atau tidak disukai oleh manusia secara fitrah, baik karena merugikan maupun mencelakakan pihak lain.

Amar ma’ruf atau menyeru kepada yang baik dan Nahi Munkar, menghindari yang buruk adalah syarat untuk kita bisa disebut sebagai “Khairu Ummah atau ummat yang terbaik dan itu adalah tugas kita, tidak harus menunggu menjadi ustad, karena ustad itu adalah legitimasi atau pengakuan manusia saja.

Melalui ini saya mengajak kepada rekan-rekan ayoo..mulai dari diri kita , dari kesalehan personal menjadi kesalehan kolektif.


Medianya ada..yakni Ikrisma kita jadikan sebagai universitas terbuka untuk kita belajar dengan system “Tutor sebaya.

METODE DAKWAH

Diposting oleh Mastindi | 23.18 | | 0 komentar »
Islam sampai kepada kita karena tongkat estapet dakwah terus bergulir di bawa oleh para dai dari pusat Islam di Mekkah dan Madinah sehingga sampai rumah-rumah kita.
Ada metode dalam berdakwah yang masing-masing saling berhubungan (sebenarnya), ada alur atau tahapan dalam berdakwah, dan setiap tahapan tentunya punya teknik dan penyampaian yang berbeda.

Pertama : Tabligh , artinya menyampaikan,  bahasa Tabligh ialah bahasa promosi, di mana materi yang di sampaikan berupa tema, dan bahasannya mujmal atau global tidak literlux atau terperinci.

Tabligh biasanya dapat kita lihat dan dengarkan dengan jamaah yang tidak tetap atau lebih familiarnya di sebut ceramah, dalam ceramah materi yang disampaikan hanyalah garis besarnya saja dikesankan instan, tidak di bahas tehknisnya atau kaifiyahnya, contohnya, anjuran untuk melaksanakan shalat, dalam tablig atau ceramah tidak di bahas bagaimana tata cara wudhu dan shalat itu sendiri sampai ke salam, tidak di bahas .

Kedua : Taklim , maknanya belajar, jika tablig bersifat promosi maka taklim bersifat pendalaman suatu materi bahkan satu bidang disiplin ilmu, dan di taklim itulah letak sebenarnya belajar karena dalam taklim setiap ilmu di bahas pasal demi pasal bab demi bab, selain itu ada referensi berupa kitab atau buku sebagai pegangan, baik untuk mencatat maupun sebagai pokok bahasan, selain itu jamaahnya selalu tetap dan intensif kehadirannya dan itu mesti, karena bahasan selanjutan merupakan lanjutan dari pelajaran sebelumnya.

Taklim pun terbagi setidaknya menjadi dua.

Pertama : hanya sebagai wacana keilmuan dengan pendalaman objek fokusnya kepada teori.

Kedua : bersifat tarbiyah atau pembinaan , dalam taklim tarbiyah ini selain ada pendalaman suatu disiplin ilmu juga ada pengkaderan, ada doktrin doktrin khusus yang bertujuan untuk kaderisasi dakwah, biasanya model taklim seperti ini di pakai oleh sebuah organisasi besar dengan suatu tujuan.

Namun yang jelas , dakwah selain objeknya harus ada tujuannya juga harus jelas materinya bisa tetap  namun metodenya harus selalu di update, di sesuaikan dengan kemajuan jaman, agar dakwah bisa diterima semua kalangan.


Secara lughawi Da’wah adalah Masdhar atau akar kata dari DA’A, YAD’U DA’WATAN  ,makna asalnya ialah mengajak, adapun “ketika di bakukan menjadi bahasa Indonesia menjadi “DAKWAH , namun yang perlu kita ketahui  tidak semua ajakan bisa disebut dakwah, karena penggunaan setiap kata harus dikembalikan kepada, dari mana asal kata itu datang , contoh , kita tidak bisa mengatakan kepada non Muslim “ia betaqwa, karena ta’rif “taqwa khithabnya ialah kepada orang beriman dan tentunya Muslim.

memang tak semua kata “dakwah bermakna ajakan kepada jalan Allah, ada juga bermakna do’a , namun kata “Dakwah lebih familier untuk ajakan kepada jalan Allah.

berdakwah bukan hanya tugas ustad , karena cabang ilmu agama teramat banyak , ada yang bisa disampaikan berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain, ada juga tentunya yang harus menggunakan disiplin ilmu tertentu .

Dan untuk orang awam seperti kita , kita bisa berdakwah dengan “Arkan, yakni berdakwah secara langsung dengan contoh , atau juga dengan lisan , seperti berdakwah tentang masalah akhlaq atau prilaku.

Berdakwah antar muka, selain mengasah mental berbicara di depan khalayak ramai, juga akan menjadi benteng akhlaq bagi dirinya sendiri , karena logikanya secara psikologis seseorang akan merasa enggan dan malu manakala ia akan berbuat sesuatu yang bertentangan dengan ucapannya di depan khalayak ramai, karena tidak mungkin kan .. orang berdakwah mengajak kepada maksiat.

Mengajak satu orang berbuat baik itu bagus, namun mengajak banyak orang berbuat baik tentunya lebih bagus lagi.. kalau bukan satunya yang mau ikut ajakan kita, mungkin yang satunya lagi, harapan keberhasilan bidangnya lebih luas

Selamat kepada rekan-rekan Ikrisma untuk belajar berdakwah dengan lisan.




JAGA LISAN

Diposting oleh Mastindi | 16.09 | | 0 komentar »
Dalam terminologi bahasa Arab “LAFADZ bukan lah kata, namun HURUF , yang setelah setelah tersusun menjadi kata lalu menjadi kalam atau kalimat.

Maka itu jaga lisan kita, baik yang terucap maupun yang tertuang dalam dalam tulisan seperti di FB, karena tak sedikit pun terlewat dari pengawasan Allah serta catatan Malaikat.

Dengan ucap dan tulis kita bisa membuat orang senang, juga dengan salah satu atau keduanya bisa menjadikan orang lain merasa tidak tenang.

Ingatlah selalu !.., malaikat menulis semua amaliah, baik berupa gerakan lisan, tulisan tangan, maupun  langkah kaki dll, dan mereka tidak pernah lalai dalam tugas.

Dalam sebuah hadits dikatakan “ semakin banyak kamu bicara semakin banyak kamu berbuat salah, artinya semakin banyak kamu berbuat dosa, maka dengan demikian semakin  lama proses di padang mahsyar dan semakin berat dan besar pertanggung jawabannya kelak.