MagzNetwork

positif negatif dari bola

Diposting oleh Mastindi | 00.08 | | 0 komentar »


Menarik sekali khotbat jum, at kali ini, khotib membawa materi “Ta’awwun (tolong menolong atau kerja sama) dengan mengambil contoh yang aktual,yakni bola, antara positif dan negatifnya.


Beliau membeberkan sisi negatif lebih dahulu pada bola, yang beliau maksud adalah para penggemarnya baik yang sekedar simpatisan maupun sudah maniak, adalah pada pertandingan kemarin (piala AFF)bahkan pertandingan piala dunia sekalipun yaitu pada pertandingan kemarin yakni,


1. Bagaimana shalat Maghrib dan Isya para penonton yang sudah ada di stadion sejak sebelum Mahgrib, bahkan ada yang sebelum Asyar.


2. Terjadinya “ihktilat (campur baur laki dan perempuan) yang bukan muhrim.


3. Pada lagu “garuda di dadaku, ada lirik lagu yang berbunyi “hari ini pasti menang , adalah sesuatu yang melampaui kemampuan manusia yakni memastikan sesuatu yang belum terjadi , yang pada akhirnya “kita kalah,. Padahal kepastian terjadinya sesuatu hanyalah rahasia Allah.


4. Dan pada saat demam piala dunia berapa banyak orang yang sengaja bangun malam antara jam 2 s/d jam 4 menjelang subuh untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangannya, padahal pernahkah ia lakukan itu untuk shalat malam. Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan bola yang membuat kita lalai dengan kewajiban kita baik selaku makhluk yang bersosial maupun sebagai seorang muslim.


Adapun sisi positifnya sebagai sebuah permainan kolektif , bola memerlukan kerja sama yang serasi dari kiper, bek, penyerang baik kanan kiri maupun tengah untuk meraih sebuah keberhasilan, kita pernah mengenal pemain-pemain termahal karena kepandaiannya di lapangan hijau, tapi bisakah mereka bermain sendiri ? masing-masing pemain mempunyai peran yang penting dan keahlian sesuai posisinya di lapangan, namun terkadang kita hanya mengenal mencetak gol karena hitungan angka, tanpa pernah berpikir bagaimana sulitnya kiper menangkap bola cepat yang menuju gawang.


Begitulah seharusnya seorang Muslim, masing-masing bekerja sama untuk kemajuan dakwah Islam, baik kemajuan fisik maupun non fisik, seorang dermawan janganlah tinggi hati karena besarnya sumbangan untuk membangun Masjid, perhatikan! ada sang du’afa yang tidak mau di bayar, yakni menyumbang dengan tenaga, baik sebagai tukang maupun kenek dan yang lainnya menyumbang dengan do’a bagi sang dermawan agar diberikan rizeki melimpah.


Bagaimana dengan saudara kita yang meringkuk di tahanan yang kita salahkan karena pola dakwahnya yang keras dan ofensif, lalu di tangkap penguasa karena meresahkan pihak non Muslim padahal niat mereka tulus, dan adakalanya kekerasan itu terjadi karena memang diperlukan , yakni saat lawan bertindak provokatif , meremehkan bahkan menodai kesucian agama kita, merekalah yang menggetarkan musuh-musuh Islam , yang membuat non Muslim garis keras harus berpikir dua kali untuk mengganggu Umat Islam, bukankah Islam punya Umar, Hamzah yang kekerasan sikaf mereka, mereka tujukan pada kaum kafir harbi, ghirah mereka dalam dakwah patut kita contoh, dari pada seorang Muslim yang lemah gemulai, dengan alasan “toleransi dan nasionalisme, tapi mengorbankan harga diri agamanya. Naudzu billah min dzalik.

Menyambut natal di pondok

Diposting oleh Mastindi | 05.53 | | 0 komentar »

KH. Fadholi el-Muhir (al-marhum) salah seorang ulama NU yang aku kagumi, keperduliannya terhadap gerakan Kristenisasi selalu beliau tunjukkan setiap malam Natal, dengan mengadakan Tabligh Akbar dengan mengundang ulama-ulama kondang juga tokoh masyarakat dan aparat pemerintah dengan jumlah jamaah mencapai ribuan orang dan mengambil tempat di sisi samping pondok, inti dari acara tersebut ialah menyelamatkan Aqidah saudara se Iman dari ikutnya mereka merayakan Natal bersama.

Sosok beliau memang agak kontroversi terutama dengan FBR nya (Forum Betawi Rempug) bagi sebagian orang, terutama Madura (maaf saya sendiri Madura) tapi bagi yang mengenalnya secara dekat akan mengetahui diri beliau yang sebenarnya, beliau sering sedih dengan bentrokan yang sering terjadi antara Betawi dan Madura yang notabene keduanya sesama Muslim, lebih-lebih pondok pesantren beliau dikelilingi etnis Madura bahkan juga mereka sebagai donatur dari pondok beliau yang banyak menampung anak yatim, hal ini sering beliau keluhkan kepada para Ustadz pengajar yang sebagiannya juga dari Madura, beliau sering merasa kesal dengan para anggota yang susah di atau kendati aturan yang diterapkan bagi para anggota FBR cukup ketat.

Masih ingat semasa beliau menjabat sebagai anggota DPA RI (dewan pertimbangan agung) yang sekarang dibubarkan , beliau menggunakan jabatannya untuk kepentingan umat Islam dalam memerangi gerakan kristenisasi, sampai selesai jabatannya bahkan sampai beliau menghadap Allah, semoga Allah merahmatinya.

Semoga jasa dan perjuangan beliau menjadi inspirasi bagi kita semua terutama para santrinya , dan di malam natal, al-hamdulillah untuk ke sekian kalinya admin mengumpulkan semua santri untuk diberi pemahaman secara lebih mendalam tentang bahaya kristenisasi.

Selamat jalan Guru kami , saya akan berusaha melanjutkan cita-citamu perjuanganmu yang telah memberikan inspirasi untuk saya berani melawan gerakan kristenisasi.

Saudaraku Jagalah Aqidahmu

Diposting oleh Mastindi | 15.52 | | 0 komentar »

Natal sudah di ambang pintu, sebuah kesyirikan besar akan di langsungkan dan menjadi agenda tahunan secara formal, bahkan bagian dari hari libur Internasional, tempat-tempat umum dari layanan masyarakat , hotel dari kelas melati sampai berbintang, mini Market sampai super Market menyambutnya dengan meriah seiring acara menyambut tahun baru, jauh lebih meriah dari sambutan tahun baru Islam (Hijriyah) bahkan hari raya idul fitri atau Idul Adha, hal ini terjadi karena yang menyambut dan merayakan bukan hanya yang berkewajiban (kaum Nasrani) namun juga saudara kita se Iman se Aqidah yang tipis Imannya atau kurang pahamnya terhadap aqidahnya, dengan argumentasi atau alasan solidaritas dan nasionalisme demi persatuan dan kesatuan bangsa, meski hanya sekedar mengucap “Selamat hari natal. Mereka mengatakan “tidak apa-apa karena orang Nasrani juga mengucapkan “selamai hari raya Idul Fitri atau Adha pada saat kita merayakannya.

Pada Ucapan “selamat, inilah yang mesti kita pahami, bila mereka kaum Nasrani mengucapkan selamat pada hari raya kita, hal itu tidak mengganggu atau merusak keyakinan mereka karena ini hanya hari raya atau hari besar hari di mana kata Rasulullah saat umatku bersuka ria, namun ucapan”Selamat hari Natal kita kepada kaum Nasrani, jelas dampaknya kepada Aqidah kita karena kita telah merestui ketuhanan Yesus yang menjadi keyakinan mereka , karena NATAL berarti kelahiran anak tuhan (Allah) dalam doktrin mereka yang menyebabkan kita jatuh dalam dosa Syirik (dosa besar yang tiada terampuni) dan jelas telah merusak tauhid Rububiyah kita selaku Muslim.

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, (QS 112; 1&3)

Bila ada yang mengatakan “tidak apa-apa ucapan selamat itu, karena kita berarti mengucapkan selamat atas lahirnya nabi Isa, lalu pertanyaannya , benarkah nabi Isa AS lahir pada tanggal tersebut ? walau tidak komplit dalam perpustakaan pengajian di rumah juga mengkoleksi Injil sebagai kelengkapan perpustakaan, dari beberapa Injil baik Markus, Matius, Yunus dan Lukas tak ada kejelasan yang pasti tentang tanggal lahirnya, hanya semua Injil menyebut “pada malam hari saat sang gembala menggembalakan domba , ini berarti pada Musim panas sesuai dengan al-Qur,an , yaitu nabi Isa lahir pada Musim Korma berbuah (karena kalau siang hari sengatan matahari sangat terasa) bukan musim salju, kalau begitu apa arti kapas yang melambangkan salju, juga pohon Cemara yang tak terdapat di Palestina sebagai daerah tempat kelahiran nabi Isa AS.

Aqidah adalah hal yang mendasar dalam keyakinan kita untuk kita jaga kebersihannya bahkan perjuangan Rasulullah selama kurang lebih 13 tahun di Mekkah adalah dalam masalah ini sebelum ayat-ayat tentang ibadah Syareat yang lain turun,maka mengotorinya adalah dosa besar.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS 4;48)

Bahkan rukun Islam yang pertama juga masalah Aqidah yaitu pengakuan , Sumpah dan Ikrar akan ke Esaan Allah yang tiada sekutu dan setara dengannya.

Toleransi dalam beragama harus memang kita jaga , dan agama yang mempunyai toleransi yang jelas adalah agama kita (Islam) dalam sebuah ayat dijelaskan :

Bagimu agamamu dan bagiku agamaku (QS 30; 109)

Sebagai pesan terakhir, kiranya cukup, bila kita menegaku Muslim sebuah ayat untuk menyadarkan kita dari kekhilafan yang selama ini mungkin kita lakukan.

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putra Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?" Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS 5;17)

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolong pun. (QS 5;72)

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS 5;73)

Wallau a’lam bissawab

Pesan ! bagi sohib yang membacanya silahkan tuk disebar luaskan artikel ini ASLI bukan copas kecuali gambarnya.

Selamat hari ibu

Diposting oleh Mastindi | 00.18 | | 0 komentar »

Hadits di atas adalah majas atau kiasan dari langkah-langkah kaki sang ibu dalam membesarkan anak-anaknya, cucuran peluh , engahan nafas bahkan aliran darah menjadi saksi betapa besar jasa seorang ibu bagi anak-anaknya, di tangan lembut ibulah seorang anak amat merasakan dekap kasih dan pengorbanan besar dari orang terdekatnya, langkah-langkah ibu bagi menjadi penentu surga dan nerakanya seorang anak.

Memang, surga dan neraka bukanlah milik seorang ibu, namun ibulah guru pertama seorang anak, dalam sebuah ungkapan di jelaskan

“Al-Ummu madrasatul ula (Ibu adalah sekolah yang pertama)

Sebelum seorang anak mengenal guru dari lembaga formal, orang tuanyalah yang menjadi pembimbing pertamanya, tutor utamanya, sangsinya adalah ciuman mesra dan dekapan hangat adapun hadiahnya berupa doa tulus untuk masa depan buah hatinya.

Kasih seorang ibu tak lapuk karena cuaca dan tak lekang karena ditelan masa, kasihnya melintasi kemampuannya , hingga jasanya takkan dapat kita balas andaipun kita meminum sisa cuci kakinya.

Selamat hari Ibu !., namun bukan berarti selamat hanya untuk hari ini, seorang ibu hidup 24 jam dalam sehari , 7 hari dalam seminggu bahkan seorang ibu hidup 12 bulan dalam setahun, maka di hari tuanya persembahkan untuknya cerita indah, kebanggaan akan anak-anaknya, keleluasaan dalam ibadah, ciptakan situasi yang nyaman , agar di akhir hidupnya dapat tersenyum dengan suatu kebanggaan, bahwa anak-anaknya bisa menjadi bekal dalam menghadap Ilahi, menjadi benteng dari neraka penyumbang pahala yang tetap mengalir saat sang ibu terbaring dalam pusara. Karena anaknya menjadi anak yang shaleh dan shaleha...

Membuka paswood di bios

Diposting oleh Mastindi | 08.34 | | 0 komentar »

Sekedar berbagi pengalaman , suatu ketika seorang ikhwan datang ke rumah minta tolong karena ada masalah dengan komputernya , setelah cek sana cek sini maka diputuskan kompi harus di eksekusi, wah !..serem banget yah !.. maksudnya sistem windowsnya yang harus di delet habis dan di ganti yang baru.

Maka mulailah diadakan acara ritual instal ulang dgn segala persyaratannya,. He he he namun begitu masuk windows,.. kaget bukan karena ada hantu tapiii.. matherboat terkunci dengan paswood,. Maka mulailah yang punya di interogasi asal muasal kampi untuk ditelusuri siapa yang terakhir punya untuk di mintai pertanggung jawabannya mengingat sandi menboat, ternyata hasilnya buntu.

Setelah rehat sejenak menenangkan pikiran, maka dimulailah otak bekerja, secara logika sederhana dan menurut pengalaman tentunya sandi tersebut bukan berasal dari produsen menboat tapi dari pihak yang melakukan instalasi dengan menset enabel pada paswood dan sekaligus memberinya sandi, dan sandi tetap berjalan selama ada aliran listrik pada matherboat baik melalui bateri kecil maupun listrik, kalau begitu sandi tersebut dengan sendirinya akan tidak aktif kalau aliran setrum tadi di matikan. caranya !..

Cabut semua aliran listrik yang mensuplai setrum ke CPU, sudah cukup ? belum !.. karena masih ada baterai di matherboat yang berfungsi untuk mendeteksi semua hadwer yang terhubung ke menboat,maka caranya ! cabut jemper yang ada di samping batre kecil , karena jemper tersebut berfungsi sebagai saklar atau penghubung aliran setrum baterai kecil tsb,. Bila tidak ada ? maka cabut saja baterainya hati-hati sebab kalau bateri rusak atau mati maka masalah baru akan timbul, setelah cara ritual tersebut dilakukan insya Allah matherboat akan bebas dari sandi.

Lalu selanjutnya lakukan seting bios seperti biasa yakni mengarahkan boting kompi kepada CD atau DVD rom. Sesuai merk matherboat yang kita punya.

nge Ghos pada neet book Accer

Diposting oleh Mastindi | 06.47 | | 0 komentar »

Saat anda membeli leptopatau net book ada baiknya anda mengamankan systemnya baik Xp, windows 7 ataupun Vista dengan tool Becup baik dengan northon Ghos atau sejenisnya, sebab bila terjadi masalah yang menyebabkan harus menginstal ulang , agak riskan karena susahnya mencari windows yang kompatibel ,bahkan bisa-bisa kita harus berurusan dengan pelayanan purna jual barang tersebut dgn alasan garansi,atau paling tidak harus meyerahkan ke servis kompi.

Pengalaman saya mengembalikan system yang rusak karena serangan virus pada netbook Accer ,mungkin bisa membantu pembaca,.

Pertama dengan system restorasi , yakni mengembalikan system windows kepada waktu sebelum terjadi kerusakan, atau menghitung mundur waktu, tapi bila kerusakan parah yakni windows tak bisa terbuka, hang atau gagal looding tentunya hal ini tak bisa kita lakukan, kedua ini adalah cara yang akan saya jelaskan disini,. Sebagaimana saya sebutkan sebelumnya, yakni syaratnya, sebelumnya kita telah membecup system windows kita baik XP, Windows & atau Vista dengan Norton Ghos atau aplikasi becup lainnya, caranya.

Gunakan CD atau DVR rom external atau internal yang sudah di modifikasi sedemikian rupa agar bisa menggunakan kabel USB. Masukkan CD Norton ghos atau aplikasi yang sejenisnya.
Tekan Power saat netbook akan mulai boting tekan F2 untuk masuk dalam setingan bios, cobalah cari dengan panah tulisan “booting F12,lalu obahlah setingan DISEBEL menjadi ENABEL, lalu tekan F10 untuk mensave setingan setelah itu “enter, tunggu beberapa saat maka netbook akan booting melalui CD atau DVD rom , selanjutnya lakukan langkah langkah seperti biasa saat kita merestorasi dengan aplikasi yang ada pada CD atau DVD yang kita masukkan ke dalam CD atau DVD rom kita.

Adapun caranya tergantunmg aplikasi restorasi apa yang kita pakai, dan maaf belum bisa saya posting kali ini. Insyah Allah semoga bermanfaat.

Meninggalkan adat menuju syare’at

Diposting oleh Mastindi | 15.54 | | 0 komentar »

Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. (QS 2;42)

Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru, tahun di mana perhitungan awalnya merupakan titik balik terpancarnya kembali agama tauhid yang sudah memudar karena kejahiliahan manusia itu sendiri, yaitu hijrahnya yang mulia baginda Rasulullah SAW, ke Madinah yang di dahului beberapa sahabat utama dan telah mengembangkan Agama Tauhid itu (Islam) di tempat tujuan Hijrah yaitu Madinah.

Dalam sirah yang di jelaskan “bahwa khalifah umarlah yang memulai pengadaan penanggalan Hijriah pada awal tahun k 17 Hijriyah dengan mendasarkan perhitungannya awalnya pada hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah adapun hitungan harinya mendasarkan pada peredaran bulan , oleh sebab itulah di sebut Qomariah , yakni perputaran bulan, dan tahunnya di sebut Hijriyah.

Bila kita menelaah sejarah penanggalan hijriah tadi , semestinya kita dapat menyambut pergantiannya dengan sebuah renungan “ sejauh mana kita berIslam ?, dalam kondisi jatah usia kita yang semakin berkurang, sebesar apakah amal kita, sedekat apakah kita dengan Allah, dan banyak pertanyaan lagi yang semestinya mampu memotivasi diri kita untuk taqarrub Kepada Allah, namun sayang kebanyakan kita tak pernah hirau dengan pergantian tahun kita sendiri, yang perhitungan awalnya merupakan waktu di mana derajat manusia tidak di hitung berdasarkan strata sosial, maupun ekonomi melainkan ketakwaannya kepada Allah, bahkan kita sibuk mempersiapkan acara tahun baru Masehi yang perhitungan awalnya di dasarkan pada kelahiran nabi Isa ‘alaihis salam, yang di tuhankan oleh pengikutnya, yang dalam sejarah merupakan hasil dari “konsili nezea pada abad ke tiga Masehi.

Sebenarnya bukan hal urgen antara Masehi dengan perhitungan peredaran matahari dan Hijriah dengan peredaran bulan, namun yang lebih penting sejauh mana kita memaknai ke dua hal tersebut, Bulan dan matahari adalah makhluk Allah, tapi pada saat kita memula pada awal tahun pergantiannya, jika pada tahun baru Masehi kita sudah mahfum banyak terjadi ma’siat, akibat westernisasi (pembaratan) lalu mengapa pada awal tahun baru Hijriah juga tak kalah hebat maksiatnya , yakni perilaku syirik, tahayyul , bid’ah dan kurafat menjadi-jadi seolah semakin menunjukkan akan kejahiliahan masyarakat terutama yang mengaku Muslim, sementara orang alimnya diam seolah membiarkan terjadinya pembodohan massal, naudzu billah.

Tanggal satu Muharram yang berbarengan dengan tanggal satu suro dalam perhitungan penanggalan jawa, selalu di warnai dengan ritual syirik, memandikan keris, mengarak kerbau, mandi massal untuk menolak bala, dll yang sama sekali tidak ada tuntunannya dari Rasulullah dan tak pernah di lakukan oleh para sahabat tabiit dan tabi’en, tidak ada dalam insklopedi ajaran Islam.

Jika sudah begitu buat apa kita lakukan, karena hal itu akan jadi benalu , parasit dalam ajaran Islam bahkan menghambat untuk kita memahami kemurnian ajarannya,. Ayat di atas merupakan warning (peringatan dari Allah) agar kita tidak mencampur baurkan yang hak(yang datang dari Allah) dengan yang batil (yang datang dari prilaku manusia), artinya membaurkan ajaran Islam dengan ajaran selain Islam ..

Catatan ini mengajak kepada kaum muslimin untuk kembali kepada Aqidah yang murni yang di ajarkan oleh nabi-nabi Allah, dengan cara meninggalkan yang syirik, dosa yang tidak ada ampunannya kepada tauhid, seperti apa yang telah menjadi prinsip utama dalam dakwah para nabi, yaitu menyeru manusia untuk mentauhidkan Allah , atau meng Esakan Allah.

Instal driver tanpa hardware

Diposting oleh Mastindi | 07.43 | | 0 komentar »

Saat kita menambah perangkat keras baru atau hardware ,pada sebuah kompi atau leptop, seperti biasa juga disertakan CD atau DVD instalasi yang berisi driver (aplikasi pendukung yang menghubungkan sebuah piranti keras dengan sebuah computer),.

Pada saat kita memasang hardware biasanya secara otomatis kompi akan mendeteksi alat tersebut dan meminta aplikasi drivernya, langkah selanjutnya kita akan klak klik sana sini sampai ada kotak windows yang memberikan info bahwa instalasi finis atau selesai, (untuk aplikasi tertentu terkadang minta restar)

Lalu bagaimana kalau kompi atau leptop kita sedang di perbaiki atau harus di instal ulang di tempat yang jauh ? apa harus di bawa juga perangkat tambahan tersebut , katakanlah, umpamanya printer, apa meski kita gotong skalian, gak juga dong !.. ada cara lain kok ,. Caranya , saya contohkan misalnya alat tambahan tersebut "printer.

Masuk ke :

Star --> control panel --> setelah keluar kotak dialog klik 2 X Aad or remove programs, maka akan muncul kotak selanjutnya. Pilih gambar kompi yang nomor 2 dari atas (Aad new programs) lalu klik, muncul lagi kotak dialog selanjutnya, pilih CD or Floppi (sebelah kanan atas) maka akan muncul kotak dialog lagi,. Klik NEXT--> setelah kotak dialog berubah carilah dengan mengklik browsr di mana anda menyimpan driver ,biasanya namanya SETUP , agar semua data terbaca ubahlah fails of type kepada All Fils dengan klik tanda panah (letaknya sebelah paling bawah) setelah ketemu klik drivernya , kalau sudah ketemu klik open --> klik finis ikuti sediki panduannya ,, tinggal oke okein ajah yah !.. Sekian semoga bermanfaat.

Gangguan virus pada komputer

Diposting oleh Mastindi | 19.54 | | 0 komentar »

Pernah main PB (poin Blank) ? rasanya jengkel banget kalau lagi ngelek, sebenarnya ngelek atau putus-putus pada PB atau permainan lain yang membutuhkan resolusi grafis yang tinggi karena beberapa hal di antanya

· .VGA baik internal maupun external yang tidak support

· Ram yang terlalu kecil

· .Kemampuan prosesor (pemeroses data) yang sangat rendah

· .Hdd yang memiliki ruang simpan terllau sempit, atau ruang kosong yang minim

· .Gangguan koneksi , baik pada kabel LAN (bila di warnet) modem yg terlalu panas atau gangguan dari pusat (profider)

· .Virus

Yang terakhir ini yang akan admin bahas sesuai pengalaman,. Virus yang menginfeksi sebuah kompi, terutama pada computer warnet , baik pada clean maupun server akan mondar mandir padajaringan koneksi yang mengakibatkan leletnya looding, bahkan hang yang lebih parah adalah sering restar, terutama pada jenis Trojan.

Kecepatan pada koneksi warnet yang menggunakan paket game (sekarang familia) adalah 100.0 mpbs maka dengan asumsi tersebut bisa kita kalkulasi berapa tiap kompi mendapatkan kecepatan ? bila menggunakan 5 atau 6 komputer berikut server.

Sekarang bagaimana kalau kita tidak menggunakan pembagi banwid baik bawaan windows yang tidak diaktifkan atau tidak menggunakan aplikasi pembagi banwid baik gratisan maupun bayar, maka yang terjadi dengan mondar mandirnya virus pada jaringan koneksi masing masing kompi akan saling tarik menarik mengambil banwid , akibatnya kecepatan akan menurun pada tiap kompi dengan , tentunya semakin jelek system pada sebuah kompi (baik karena fail yang rusak atau hilang) maka semakin sedikit mendapat bagian kecepatan koneksi maka akibatnya dengan koneksi yang lambat apapun yang kita buka menjadi lelet,. Bukan hanya PB tapi juga yang lain, hal inu terjadi karena virus menghalangi kecepatan koneksi.

Virus biasanya menular ke kompi bila sudah berbentuk jaringan yakni dari kompi yang lain, melalui flash dish atau pada saat mendownload data, maka sebaiknya tiapa kompi menggunakan Difreeze (pembeku partisi) .

Solusinya pakai anti virus yang handal, pakai difreze , gunakan program Norton ghos untuk install non format pada saat kompi sudah parah kerusakan system windowsnya.

Memaknai kata tuhan

Diposting oleh Mastindi | 15.29 | | 0 komentar »

Masih ingat saat Tarbiyah dulu, morabbiku menjelaskan ta’rif atau difinisi tuhan

1. Tuhan ialah sesuatu yang kita butuhkan , namun ia tidak butuh kepada kita

2. Tuhan ialah sesuatu yang kita rela di dominasi olehnya.
Dalam sebuah kitab tarbiyah dijelaskan tuhan ialah sesuatu yang

1. Membuat kita merasa tenang, atau bisa menenangkan
2. Kita merasa terlindungi olehnya, atau bisa melindungi kita
3. Kita selalu merasa rindu
4. Sangat kita cintai

Kalau kita rangkum apa yang di sampaikan oleh morabbiku dan sebuah buku tarbiyah sebenarnya merupakan inti dari sebuah ayat yang artinya :

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS 45;23)

Apa yang didefinisikan di atas sebenarnya bersumber dari kehendak jiwa atau an-nafs, yang sifatnya sangat manusiawi atau wajar, namun apabila hal tersebut berlebihan hingga mengalahkan perasaan kita kepada sang Pencipta maka kita telah membuat andad atau tandingan, selain dari Allah, saya paparkan sebuah contoh, seorang yang sangat mencintai sesuatu seperti pekerjaan , berangkat subuh hari dan pulang larut malam lalu tidur, dan tidur pun itu sendiri adalah bahagian dari kerja , yakni persiapan untuk berangkat subuh hari,sementara shalat yang menjadikan kewajiban dia selaku muslim terabaikan, berarti dia telah merelakan dirinya di dominasi oleh pekerjaan, yang mana pekerjaan itu sangat ia butuhkan sementara pekerjaan itu tidak membutuhkan dia.

Tapi manakala semua hal tersebut di tujukan kepada Allah , yakni hanya Dia yang kita butuhkan, kita ridho seluruh hidup kita di dominasi oleh kehendak Nya, kita merasa tenang dan terlindungi saat mengingat Nya, sangat merindukan Nya dan sangat mencintai Nya, maka secara otomatis hal tersebut akan melahirkan pengorbanan dalam segala hal, dalam arti kata apa saja yang menjadi kehendaknya bukanlah suatu hal yang memberatkan untuk dilaksanakan, tapi merupakan hal yang menyenangkan saat mampu menunaikan kehendak Nya, itulah yang kita kenal sebagai ciri ke imanan.

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.(QS 33;36)

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS 2;165)

Lalu selanjutnya sejauh mana pengorbanan kita sebagai wujud rasa cinta kepada Allah ?..

kewajiban bukan paksaan

Diposting oleh Mastindi | 07.15 | | 0 komentar »




tidak ada paksaan dalam agama (QS 2;256)



ayat di atas terkadang di jadikan sebagai argumen bagi sebagian kaum muslimin untuk menghindari kewajibannya sebagai seorang muslim, padahal bukan pada tempatnya ayat tersebut di jadikan suatu alasan , padahal sebenarnya mereka malas dalam menjalankan perintah Allah.


Asbabun nuzul ayat tersebut sebenarnya berkaitan dengan teguran Allah kepada para sahabat, melalui lisan rasulullah yang menyampaikan isi kitabnya agar tidak memaksa keluarganya untuk masuk ke dalam Islam.


dalam hal ini saya akan memberikan sebuah analog atau kiasan " yakni sebuah lembaga ' katakanlah sekolah pasti !,. pasti mempunyai aturan atau etika sebagai tata tertib yang berlaku dalam lembaga tersebut, dan peraturan itu berlaku secara mutlak bagi siapa saja yang masuk dalam institusi tersebut, tapi bagi siswa/siswi yang tidak menimba ilmu di sana tentulah mereka bebas,. tidak terikat dalam aturan yang ada pada lembaga sekolah tersebut, namun sebaliknya bila mereka mendaftar dan masuk menjadi murid di sana maka aturan itu dengan sendirinya berlaku secara otomatis, dan aturan tersebut di buat tentunya dengan tujuan untuk kebaikan bersama. intinya tak ada paksaan untuk masuk dalam lembaga tersebut, namun bila sudah bergabung secara mutlak aturan yang ada harus di patuhi.


bagaimana dengan aturan Islam ? Allah maha pencipta , Dia mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya, aturan Islam (Allah) sangat Fitrah , sangat sesuai dengan sifat dasar dan karakter manusia,namun terkadang kita merasa aturan tersebut sebagai belenggu.


sebenarnya selama perintah itu menyangkut ibadah yang bersifat ritual individual, yakni hanya melibatkan dia dengan Allah, adalah haknya, antara di abaikan dan di tunaikan karena semua bertanggung jawabannya akan di tanggung sendiri oleh yang bersangkutan di hadapan Allah, namun manakala ibadah tersebut berkaitan dengan kewajibannya terhadap sesama manusia, yakni adanya hak orang lain yang harus di tunaikan , karena merupakan amanah Allah , maka mau tak mau harus di paksa, seperti zakat dan apa yang telah dipraktekkan oleh sayyidina Abu Bakar.


apa yang saya paparkan merupakan pendekatan melalui sebuah contoh, tidak sama persis memang namun paling tidak untuk mendekatkan pemahaman kita pada subuah ungkapan dengan bahasa yang dekat dengan kita, agar mudah dan sederhana dalam pengertiannya. insya Allah.. dan semoga berfanfaat


Ulama pilih tanding

Diposting oleh Mastindi | 06.12 | | 0 komentar »
Pujian Para Ulama Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Penulis: Al-Ustadz Abu Muhammad HaritsSyariah, Kajian Utama, 04 - Februari - 2009,

Keharuman nama beliau tidak hanya diakui oleh sahabat dan murid-murid beliau. Bahkan sebagian seteru beliau juga memberikan sanjungan tidak hanya berkaitan dengan keilmuan beliau tapi juga pribadinya. Di antara mereka adalah Al-Qadhi Ibnu Makhluf yang juga lawan beliau, sebagaimana telah dinukil sebelumnya.Ibnu Daqiqil ‘Ied rahimahullahu, seorang ulama yang ahli dalam dua mazhab; Maliki dan Syafi’i, menceritakan pengalamannya ketika berkumpul dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu: “Saya lihat dirinya, dalil itu seolah-olah ada di depan matanya. Dia ambil mana yang dia mau dan dia tinggalkan mana yang dikehendakinya.” Ibnu Az-Zamlakani rahimahullahu, juga mengatakan: “Terkumpul pada dirinya (Ibnu Taimiyah) syarat-syarat seorang mujtahid secara sempurna. Dia mempunyai andil besar dalam karya-karya bermutu, ungkapannya yang bernas dan sistematis.”Secara khusus, beliau memberi pujian terhadap karya Syaikhul Islam yang berjudul Raf’ul Malam ‘an A’immatil A’lam. Kata beliau: “(Ini) adalah karya tulis Asy-Syaikh Al-Imam, Al-‘Alim Al-‘Allamah, tidak ada tandingannya, hafizh mujtahid, tokoh zahid ahli ibadah, teladan, imam para imam, panutan umat, keagungan ulama, pewaris para Nabi, barakah Islam, hujjatul Islam, pemberantas bid’ah, menghidupkan sunnah. Bagian dari anugerah besar yang Allah k berikan kepada kita, yang dengannya tegaklah hujjah terhadap musuh-musuh-Nya.”Lalu beliau menulis beberapa bait memuji Syaikhul Islam
:مَاذَا يَقُولُ الْوَاصِفُوْنَ لَهُ * وَصِفَاتُهُ جَلَّتْ عَنِ الْحَصْرِهُوَ حُجَّةٌ للهِ قَاهِرَةٌ * هُوَ بَيْنَنَا أُعْجُوْبَةُ الدَّهْرِهُوَ آيَةٌ ِللْخَلْقِ ظَاهِرَةٌ * أَنْوَارُهَا أَرْبَتْ عَلَى الْفَجْرِ
Apa yang kan diuraikan mereka yang mensifatkannyaSedangkan sifat-sifatnya melampaui batasanDia adalah hujjah Allah yang menaklukkanDia adalah keajaiban masa di tengah-tengah kitaDia adalah satu ayat Allah yang nyata bagi makhluk-NyaCahayanya mengalahkan kemilau fajarIbnu Az-Zamlakani juga menyatakan:
“Apabila dia ditanya tentang satu cabang ilmu, niscaya orang yang mendengar dan melihatnya pasti menyangka Ibnu Taimiyah tidak punya ilmu lain kecuali itu, dan memastikan bahwa tidak ada satupun yang memahami seperti dia. Ahli fikih dari berbagai mazhab, jika berdiskusi dengannya, niscaya mereka memetik faedah dari beliau hal-hal yang sebelumnya tidak pernah mereka ketahui. Tidak pula pernah terdengar bahwa beliau berdebat dengan seseorang lalu kalah.
Jika dia membahas satu cabang ilmu –baik ilmu syariat atau lainnya–, niscaya beliau mengungguli orang-orang yang ahli di bidang tersebut. Beliau memiliki kelebihan dalam karya tulis, ungkapan yang berisi, runut, juga dalam pembagian dan pejelasan.”As-Subki, setelah mendapat teguran dari syaikhnya, Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullahu, dia mengatakan: “Adapun ucapan sayyidi (tuanku) tentang syaikh (Ibnu Taimiyah), maka hamba menyaksikan besarnya kedudukan beliau, luasnya ilmu beliau dalam hal syariat maupun logika, juga kejeniusannya, ijtihadnya, yang semua itu beliau capai melampaui keadaan yang disifatkan orang.
Hamba senantiasa mengatakan bahwa kedudukan beliau dalam diri hamba amatlah agung dan lebih mulia dari itu. Seiring dengan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada beliau, berupa sifat zuhud, wara’, diyanah (pengamalan terhadap agama), membela al-haq, berdiri di atas kebenaran tanpa tujuan lain, serta perjalanannya di atas cara hidup kaum salaf, serta capaiannya yang luar biasa, yang sangat jarang ditemukan seperti itu di zaman ini, bahkan di zaman kapanpun.” Tajuddin As-Subki sendiri merasa bangga ketika Al-Mizzi menulis biografi ayahnya Taqiyuddin As-Subki dengan gelar Syaikhul Islam, dan tidak menuliskan gelar ini kecuali hanya kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan ayahnya As-Subki. Seandainya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, seorang mubtadi’, zindiq apalagi kafir, tentulah dia tidak rela ayahnya disejajarkan dengan Ibnu Taimiyah. Al-‘Allamah Al-Imam Qadhi Qudhah Mesir dan Syam, Abu ‘Abdullah Muhammad bin Ash-Shafi ‘Utsman Ibnul Hariri Al-Anshari Al-Hanafi menegaskan: “Kalau Ibnu Taimiyah bukan Syaikhul Islam, siapa lagi?”Al-Imam Al-Mizzi (penyusun Tahdzibul Kamal) menyatakan pujiannya: “Saya tidak pernah melihat tokoh seperti dia. Diapun tidak melihat ada yang seperti dirinya. Saya tidak pernah melihat tokoh yang paling tahu tentang Al-Kitab (Al-Qur’an) dan As-Sunnah serta paling teguh mengikuti keduanya daripada beliau.”Seorang syaikh yang shalih, ahli ibadah, Abu Thahir Muhammad Al-Ba’li Al-Hanbali rahimahullahu membawakan beberapa bait syair, memuji Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Di antara pujian beliau:
يَا ابْنَ تَيْمِيَّةَ ياَ أَنْصَحَ الْعُلَمَا * يَا مَنْ لِأَسْرَارِ دِيْنِ اللهِ قَدْ فَهِمَايَا آيَةً ظَهَرَتْ فِي اْلكَوْنِ بَاهَرَةً
*
لاَ ِزلْتَ فِي سِلْكِ دِيْنِ اللهِ مُنْتَظِمًاوَكُنْتَ وَاسِطَةً فِي عَقْدِهِ أَبَدَا * تُزِيْلُ مِنْهُ اْلأذَىَ وَاْلفَحْشَ وَالسَّقَمَاجَمَعْتَ مِنْهُ الَّذِي قَد كَانَ فَرَّقَهُ * قَوْمٌ رَأَوْهُ هُدًى مِنْهُ وَكَانَ عَمَىHai Ibnu Taimiyah, hai ulama yang banyak memberi nasihatHai orang yang paham rahasia dien AllahHai ayat yang nampak cemerlang di alam semestaEngkau senantiasa tersusun di dalam dien Allah iniEngkau menjadi perantara dalam menguatkannya selamanyaEngkau lenyapkan kotoran darinya, juga kekejian dan kerusakanEngkau kumpulkan dari dien ini apa yang dahulu diserakkanOleh kelompok yang menyangkanya hidayah padahal dia butaIbnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullahu juga mengatakan (Fathul Bari 6/289): “...tambahan ini tidak ada sedikitpun dalam buku-buku hadits. Hal ini telah diperingatkan oleh Al-‘Allamah Taqiyuddin Ibnu Taimiyah.” Di dalam kitab lainnya (At-Talkhishul Habir 3/179), Ibnu Hajar memuji beliau sebagai Al-Hafizh. Jalaluddin As-Suyuthi (pengarang Al-Itqan dan Tafsir Jalalain) mengatakan: “Demi Allah, belum pernah kedua mata saya melihat orang yang paling luas ilmunya dan paling kuat kecerdasannya daripada seseorang yang bernama Ibnu Taimiyah, disertai sikap zuhudnya dalam berpakaian, makanan, wanita dan senantiasa tegak bersama al-haq (kebenaran) dan berjihad dengan segenap kemampuannya.”Kata beliau juga: “Ibnu Taimiyah adalah seorang syaikh, imam, Al-‘Allamah, hafizh, kritikus, ahli fiqih, mujtahid, pakar tafsir yang ulung, Syaikhul Islam. Simbol kezuhudan, salah seorang tokoh yang langka di zamannya. Beliau adalah lautan ilmu, jenius dan ahli zuhud yang sulit dicari tandingannya.” Terakhir, perhatikanlah ucapan As-Subki (ayah Tajuddin As-Subki) tentang Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu, ketika menegur orang yang mencerca Ibnu Taimiyah: “Demi Allah, hai Fulan. Tidaklah ada yang membenci Ibnu Taimiyah melainkan orang yang jahil atau pengikut hawa nafsu. Adapun orang jahil, dia tidak tahu apa yang dikatakannya. Sedangkan pengikut hawa nafsu, dia dihalangi oleh hawa nafsunya dari al-haq setelah dia mengetahuinya.” Jadi, hanya ada dua kemungkinan pada diri orang-orang yang memusuhi Ibnu Taimiyah rahimahullahu; orang jahil yang tidak mengerti apa yang dia katakan, atau orang yang memperturutkan hawa nafsunya, sehingga ilmu dan kebenaran yang diketahuinya, tentang pribadi Syaikhul Islam atau pemikirannya, terkubur oleh dendam kesumat, kedengkian, dan kesesatan bid’ah yang diyakininya. Wallahul musta’an.Wafat dalam PenjaraSyaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah menghabiskan hidupnya dengan penuh kesabaran, rasa syukur dan perjuangan, baik dalam keadaan susah maupun senang.
Tidak sekalipun beliau ber-mujamalah (menjilat) dalam amar ma’ruf nahi munkar, bahkan tidak pernah beliau mundur dari perkataan yang haq, selamanya. Sikap terus terang dan keberanian beliau dalam menyuarakan yang haq, berkali-kali menyeret beliau ke penjara. Mungkin itu pula salah satu sebab beliau tidak menikah.Pada tahun 726 H, adalah akhir dari hukuman penjara yang beliau terima. Ini disebabkan pemalsuan yang dilakukan oleh musuh-musuhnya terhadap fatwa beliau tentang ziarah kubur. Sehingga seolah-olah Syaikhul Islam mengharamkan ziarah kubur terlebih lagi makam Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ditambah lagi, sikap beliau kepada Sultan Nashir Al-Qalawun yang beliau perlakukan sebagai murid. Beliau tidak segan-segan menegur dan membimbingnya, sehingga sering Baginda merasa berat. Apalagi setelah Syaikhul Islam menulis As-Siyasah Asy-Syar’iyah. Akhirnya, musuh-musuh beliau berusaha mencari kesempatan melepaskan kekuasaan pemerintah (Sultan) dari pengaruh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang tidak pernah bersikap munafik, riya, atau menjilat demi mencari keselamatan pribadi.Ibnu Taimiyah kembali dipenjarakan. Tapi yang terakhir ini lebih berat beliau rasakan. Perlakuan yang beliau terima lebih buruk dari sebelumnya. Beliau dijauhkan dari semua alat tulis dan dilarang melakukan penelitian (membaca). Hanya saja, penderitaan itu tidak berlangsung lama. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah akhirnya sakit keras beberapa hari.
Hal itu mulai dirasakan sejak dikeluarkannya semua perlengkapan tulis menulis dan membaca dari sisi beliau selama di penjara. Begitu mengetahui beliau sakit, Syamsuddin Al-Wazir meminta izin menjenguk beliau. Melihat keadaan beliau, dia meminta maaf atas semua kesalahannya selama ini. Oleh Syaikhul Islam, dia dimaafkan bahkan semua yang memusuhinya, termasuk Sultan Nashir Al-Qalawun yang memenjarakannya. Kemudian, pada malam 22 Dzul Qa’dah 728 H, wafatlah Syaikhul Imam, Al-‘Allamah Al-Faqih Al-Hafizh Az-Zahid, Al-Mujahid Syaikhul Islam Taqiyuddin Abul ‘Abbas Ahmad bin Al-Imam Syihabuddin Abul Mahasin ‘Abdul Halim bin Syaikhul Islam Abul Barakat ‘Abdus Salam bin ‘Abdullah bin Abul Qasim Muhammad bin Al-Khidhir bin Muhammad bin Al-Khidhir bin ‘Ali bin ‘Abdullah bin Taimiyah Al-Harrani Ad-Dimasyqi, di dalam tembok penjara Damaskus. Berita ini mulanya hanya diketahui orang-orang yang di dalam penjara. Kemudian, berita ini meluas hingga didengar oleh kaum muslimin. Mereka terenyak. Berita itu betul-betul menggemparkan. Akhirnya, berduyun-duyun mereka menuju ke benteng tersebut untuk melihat jenazah beliau.
Setelah itu mereka keluar, kemudian masuklah kaum wanita seperti itu juga. Setelah selesai dimandikan oleh sebagian tokoh seperti Al-Mizzi, jenazah beliau dibawa ke luar penjara. Masyarakatpun berkumpul ikut menyaksikan prosesi jenazah beliau. Mereka rela menutup pintu toko dan menghentikan aktivitas mereka demi mengiringi jenazah beliau. Kaum wanita yang tidak ikut serta, berdiri di atas rumah-rumah mereka melepas jenazah sang imam. Sebagian mereka membagi-bagi daun bidara yang dipakai untuk memandikan beliau.
Ibnu Katsir rahimahullahu memperkirakan dalam Al-Bidayah, ada sekitar 15.000 orang wanita ikut mengantar jenazah beliau.
Belum lagi yang ada di atas rumah-rumah mereka.
Semua mendoakan rahmat dan menangisi beliau. Para tentarapun ikut sibuk mengamankan prosesi jenazah tersebut.Air mata tumpah, langitpun menangis. Ratapan duka dan doa mengantar jenazah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu.
Seluruh rakyat di sekitar penjara benteng tersebut tumpah ke jalanan mengantarkan jenazah beliau. Pintu-pintu masjid Jami’ tak cukup menampung desakan rakyat banyak yang ingin mendekati jenazah beliau.
Kejadian ini tak jauh beda dengan prosesi pemakaman jenazah Imam Ahli Sunnah wal Jamaah Abu ‘Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal rahimahullahu. Di mana ketika beliau wafat di Baghdad, ratusan ribu manusia mengantar jenazah beliau ke pemakaman. Al-Imam Ahmad pernah mengatakan kepada ahli bid’ah: “Katakan kepada ahli bid’ah: ‘Keputusan antara kami dan kamu (ahli bid’ah) adalah yaumul janaiz (hari kematian)’.”Beliau dikebumikan setelah selesai shalat ‘ashar di pemakaman Shufiyah, di sebelah kuburan saudaranya Syarafuddin ‘Abdullah. Di situ pula dikebumikan salah seorang murid beliau yang terkemuka yaitu Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahumullah beberapa tahun kemudian.Setelah dikebumikan, Asy-Syaikh Al-Imam Burhanuddin Al-Fazari dan sejumlah ulama besar Asy-Syafi’iyah selama tiga hari berulang-ulang mengunjungi kuburan Ibnu Taimiyah rahimahullahu. Tidak ada yang tertinggal mengantar jenazah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ke pemakaman kecuali mereka yang lemah dan tidak dapat hadir, serta tiga orang yang sangat keras permusuhannya terhadap beliau, yaitu Ibnu Jumlah, Ash-Shadr, dan Al-Qafjari. Mereka yakin, seandainya mereka ikut keluar niscaya umat akan menyakiti bahkan membunuh mereka.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati ulama salaf yang telah wafat dan memelihara mereka yang masih hidup.1 Ibnu Katsir rahimahullahu menceritakan tentang kenyataan yang terjadi saat itu. Dan sebenarnya wanita dimakruhkan mengiringi jenazah. –ed
Untuk artikel ini admin menccopy dari sumbernya yaitu : www.asysyariah.com

Buku garansi dari Allah

Diposting oleh Mastindi | 06.46 | | 0 komentar »

Seorang anak muda datang ke sebuah toko elektronik untuk membeli satu unit DVD player, setelah mendapatkan barang yang menjadi impiannya maka ia pun bertanya tentang harga barang yang di carinya tersebut, sang pemilik toko mulai melepas harga dan anak mudapun mulai mengadakan negosiasi alias tawar menawar harga barang tersebut, singkat cerita akhirnya tercapailah harga yang disepakati.

Sang anak muda rupanya cukup berpengalaman tentang status dan jaminan sesuatu barang, maka ia pun bertanya kepada sang pemilik toko dan terjadilah dialog berikutnya.

Pembeli : ada garansinya gak nih ?

Pemilik toko : yah ! tentu ada

Pembeli : berapa lama ?

Pemilik toko : 6 bulan ! tapi ingat, garansi berlaku manakala anda memakai barang ini sesuai petunjuk penggunaan yang ada dalam buku “petunjuk pemakaian , ini bukunya !.. (pemilik toko menyodorkan buku petunjuk tersebut) maka anak muda itupun menerima dan setelah itu ia meneliti sumber buku tersebut, dan ternyata benar !. buku tersebut di terbitkan dari produsen barang tersebut.

Pembeli : terima kasih !., buku ini sangat pembantu saya dalam merawat barang ini (jujur sang pemuda)

Sebenarnya cerita di atas hanyalah tamtsil antara kita dengan Allah, Allah yang menciptakan kita, mengetahui kita, dari yang terkecil s/d yang terbesar baik kongkrit maupun abstraknya , dari ketiadaan s/d adanya bahkan s/d akhir hidup kita kelak dari zaman azali sampai dengan kebangkitan. Bukan hanya diri kita, tapi yang akan terjadi yang berkaitan dengan kita , persoalan hidup , bagaimana menjaga kelangsungan hidup kita yang ditopang oleh lingkungan, menata pranata sosial, ekonomi, politik dan sebagainya,. Allah yang tahu bagaimana mencari solusinya, karena semua yang ada adalah makhluknya (ciptaannya)

Bila sebuah perusahaan mengeluarkan buku petunjuk sebagai pelayanan purna jual dalam bentuk petunjuk pemakaian, lalu tak cukup dengan itu sebagai jaminan, produsen juga memberikan garansi atas barang produksinya, tapi dengan syarat “ pemakaian barang harus sesuai dengan buku panduan pemilik yang di keluarkan oleh perusahaan , bila tidak atau pemilik memakai buku petunjuk lain , maka jaminan tidak berlaku atau hangus.

Bagaimana dengan Allah sebagai pencipta manusia ? Dia Allah adalah maha segalanya, buku petunjuk yang diberikan Allah fungsinya bukan hanya untuk merawat manusia secara lahiriyah, tapi juga merawatnya secara batiniyah bahkan merawat semua hal, baik yang berkaitan secara langsung dengan manusia maupun tidak, dan garansinya tanpa batas, bukan hanya seumur hidup tapi sampai kembali kepada sang pencipta.

Manusia tak perlu ragu akan janji Allah, bila kita berada di jalannya, meski tubuh ini renta atau hancur baik karena perjalanan usia maupun syahid di jalan Allah , Allah akan menggantinya dengan kehidupan yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya.

Apa buku petunjuk itu ? dialah al-Qur,an yang dijelaskan secara rinci oleh Rasulullah dalam bentuk hadits, dan di jelaskan lagi oleh para ulama yang ahli di bidangnya , agar pelaksanaan buku petunjuk itu menjadi lebih dapat di fahami.

Namun manusia merasa lebih pintar, bukan ia merasa tak cukup dengan buku itu, namun malah menganggap sebagai benalu untuk kebebasan kehidupan mereka , sampai akhirnya kehancuran melanda manusia itu sendiri, benar sabda yang mulia

“Idza wusidal amru bi ghairi ahlihi, pantadziris sa’ah (bila sesuatu perkara di serahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya)

Allah pun menyindir para pembuat hukum hukum yang berusaha menandingi hukum Nya.

Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS 5:50)

Namun di antara manusia pembangkang hukum Allah, masih banyak yang berjuang untuk menegakkannya, merekalah para ulama yang istiqamah yang tak gentar dengan todongan laras senjata penyiksaan dari penguasa yang dzalim apalagi hanya sekedar vonis teroris...

Kegigihan para perantau

Diposting oleh Mastindi | 17.37 | | 0 komentar »

Mencermati kegigihan para perantau yang datang dari kampungku (madura )Giligenting khususnya boleh jadi akan berdecak kagum, betapa tidak , mereka datang ke negeri rantau tanpa membawa modal dan hanya atas dasar taawwun (saling membantu) sesama warga giligenting diiringi saling percaya mereka mengumpulkan rupiah demi rupiah dari bisa membayar kontrak, lalu membayar hutang, dilanjutkan dengan membeli tempat usaha atau rumah,. Subhanallah !...

Masih segar dalam ingatanku, boleh dikatakan ayahku termasuk pada deretan orang-orang pertama yang datang ke Jakarta, waktu itu aku masih kelas 1 (satu) SD di kampung berarti sekitar tahun 1978 pada saat itu juga masih jaya-jayanya kapal kayu, baik mesin maupun layar tapi karena sesuatu hal orang tuaku terdampar ke Jakarta setelah terlebih dahulu mampir ke Cirebon (sepupu bapak).

Pada tahun 1980an masih sangat sedikit warga kampungku yang berani datang ke Jakarta bahkan bisa dihitung dengan jari, di samping karena tidak adanya sanak saudara, mata pencaharian yang lain seperti berlayar masih sangat menjanjikan, adapun bapakku sendiri di Jakarta waktu itu sudah ada Uwak yang datang lebih awal beserta keponakannya, dan usaha awal (bahkan hingga kini) adalah membuka warung yang menjual kebutuhan sehari-hari atau kelongtong.

Pada awal pertama terjadinya peralihan usaha warga kampungku dari mayoritas berlayar Kepada mata pencaharian yang lain, ialah karena kebijakan pemerintah dalam hal pengolahan hutan dan pelayaran rakyat. Dari tahun 1980an s/d 1990an yang menjadi ciri khas perniagaan warga madura adalah membuka warung kelontong, ciri khas itu bukan hanya nampak dari jenis usahanya (warung kelontong) tapi juga dari penataan serta sarana pendukungnya, baik berupa lemari maupun rak, tak ketinggalan pada tahun berikutnya mereka mencoba membuka cabang usaha baru namun di tempat yang sama yaitu usaha “Es, baik sirop maupun jus bahkan Es batu.
Tahun pun beranjak semakin ke sana para perantau kampungku sudah berani membuka cabang usaha lain guna melebarkan sayap usahanya, kini ciri khas pun sulit di jumpai karena selain warung mereka juga membuka usaha lain dalam bidang jasa , di antaranya Travel, angkutan umum,teknisi, pengiriman barang (jakarta /madura), perpanjangan STNK/BPKB/SIM, percetakan, rental baik komputer maupun mobil dan usaha telekomunikasi baik wartel, counter maupun warnet,. Untuk kebutuhan pokok dalam sekala besar, mereka membuka Agen kelontong, agen beras , agen minyak (sekarang agen Gas), agen minuman, agen Es , adapun dalam bidang profesi meski tak banyak ada juga yang menjadi polisi, tentara, satpam, dan ada juga bidang usaha lain seperti bengkel, bakso, pecel lele, air isi ulang, ojek, tukang dll, yang mana bidang usaha tersebut hanya menjadi ciri khas dari suku tertentu, atau kalangan tertentu yang bermodal besar seperti Cina.

Dari bidang usaha yang digeluti seperti pada catatan di atas, tentunya memang tidak semuanya berhasil, baik karena tidak sesuai dengan kemampuan atau skilnya, kekurangan modal ada juga yang karena terpaksa, atau boleh juga karena tidak menguasai manajemen usahanya .

Apa yang di geluti para perantau dari madura tersebut tak lepas dari kemauan dan adanya tantangan yang melahirkan kegigihan untuk memajukannya, jatuh bangun dalam usaha sudah biasa bagi kami, walau ada yang mengatakan”faktor nasib lebih dominan, namun sebuah pepatah mengatakan “dimana ada kemauan di situ ada jalan,.pepatah arab mengatakan “man jadda wa jadda (siapa yang bersungguh sungguh ia akan berhasil) .

Jadi bila kita malas atau bermalas-malasan, kapan kita menyongsong rizeki, karena rizeki yang bentuknya kongkret “ HARUS DICARI !!!!.....

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan CARILAH karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS 62;10)

Adab makan

Diposting oleh Mastindi | 04.02 | | 0 komentar »

Islam adalah agama yang paling sempurna, adapun kesempurnaannya di wujudkan dgn adanya adab dan tata cara dalam segala hal tidak terkecuali saat kita makan,

Bagaimana adab makan dalam Islam ?

Dalam sebuah kitab (syarah tanbihul ghafilin penerbit darul-fikr yg disusun oleh ,Abu latis nasir bin Achmad bin Ibrahim as-Samarkandi pada halalan 343 pada bab Fi adabi akli
Dijelaskan “

1. sangat disukai sebelum makan kita mencuci tangan (al-hadits)

2. jangan makan makanan yang panas, karena nabi bersabda “ dinginkan makanan karena pada makanan yang panas tidak ada keberkahan

3. jangan meniup & bernafas dalam makanan dan minuman sebagaimana sabdanya “ janganlah kamu meniup makanan dan minuman karena itu seburuk buruk prilaku dalam hadits yg lain “nabi melarang meniup dan bernafas dalam bejana.

4. Jangan makan dan minum sambil berdiri “janganlah kamu minum sambil berdiri (al-hadits)

5. Memulai dengan basmalah atau membaca Bismillah fiakhirihi bila lupa (al-hadits)

6. Makan dengan tangan kanan sebagaimana sabdanya “ janganlah salah seorang di antara kamu makan dan minum dengan tangan kiri, sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kiri.

7. Sunnah untuk tidak mengambil makanan dari tengahnya

8. Mengambil dengan segera makanan yang terjatuh sabdanya “apabila jatuh sebutir makan maka hendaklah kamu mengambilnya.

9. Jangan menyisakan makanan walau hanya sedikit di piring, karena kita tidak tahu di butir mana keberkahan makanan itu beerada (al-hadits)

10. Menjilat tangan sebelum membasuhnya

11. Membaca hamdalah setelah selesai.

Inilah sedikit tata cara dalam makan, yang dalam kitab yang lain lagi kita akan menemukan adab yang lebih ringkas atau bahkan lebih disempurnakan lagi.

Merantau ke negeri lain

Diposting oleh Mastindi | 16.33 | | 0 komentar »

Seorang ibu sedang melarungkan sesuatu ditepi sebuah sungai, saat ditanya, ternyata ia sedang melarungkan ari-ari sang bayinya, dgn harapan kelak menjadi seorang perantau.

Adakah yang membanggakan dari seorang perantau, hidup dinegeri orang, jauh dari sanak saudara, bahkan pepatah mengatakan “hujan uang di negri orang lebih baik hujan batu dinegri sendiri,.

Mencari penghidupan yg lebih baik, mencari ilmu atau mengadu nasib, itulah alasannya. Merantau boleh jadi merupakan sebuah pilihan atau solusi manakala kampung halaman tak cukup memberikan lahan kehidupan bagi penghuninya, dan ini bukan sesuatu yang buruk bagi kelangsungan kehidupan di desa, boleh jadi sebuah dusun atau kampung menjadi sepi karena mayoritas penduduknya merantau,toh suatu saat , seperti pada hari raya mereka kembali.
Dan tahukah anda,.? Dana yang dikirimkan untuk sanak saudara, orang tua dari tempat perantauan itulah yang turut menggerakkan roda ekonomi di desanya,. Pernahkah kita membuat survei , berapa jumlah uang yang mengalir dari kota ke desa, berapa jumlah uang yang beredar dari akumulasi transaksi ? di pasar warung-warung dan toko-toko, selain jual beli dalam bentuk barter (tukar barang).

TKI atau tenaga kerja Indonesia, mereka juga perantau, bahkan disebut pahlawan devisa, mereka juga turut menggerakkan roda ekonomi negeri kita, bahkan dolar yang mereka kirimkan, menambah stok di pasar uang/bursa sebagai penyeimbang rupiah.
Lalu struktur pemerintahan dari RT hingga presiden yang ada di jakarta sebagian besar bukan orang Betawi, itu berarti mereka juga perantau.

Islam mengajarkan kepada kita , agar kita tidak diam di satu tempat saja dalam mencari karunia Allah,.

Allah lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur (QS 45;12)

Pesona dan makna sebuah rumah

Diposting oleh Mastindi | 02.17 | | 0 komentar »

Rumah” bagai miniatur kampung halaman, disitulah kita besar bahkan mungkin kita lahir disitu, memberikan naungan dan ketenangan dan tempat berpulang saat lelah mencari nafkah, banyak kenangan baik suka maupun duka yg kita lewati dalam sebuah rumah.

Dalam bahasa arab rumah disebuat “BAITUN, berasal dari kata kerja BATA , artinya menginap adapun baitun adalah akar katanya, berarti penginapan, itu artinya, sebuah rumah adalah sebuah istana kecil yg sangat menyenangkan siapa saja yg mampir dan bertamu, sampai rasulullah bersabda “ Baiti jannati (rumahku laksana surga bagiku), dan dalam kalimat yang lain rumah disebut “MANZILUN , artinya “tempat turun, dalam hal ini rumah sebagai “tempat berpulang, saat lelah dari safar,dan mencari nafkah, dalam sinonim yang lain rumah juga disebut “MASKANUN, artinya “ tempat yang tenang, begitulah seharusnya fungsi sebuah rumah, menenangkan dan menyejukkan bagi pemiliknya,.

Hampir setiap suku, masyarakatnya dalam setiap trah atau keluarga mempunyai sebuah “rumah besar, sebuah rumah yg menjadi symbol pemiliknya, dan semakin tua sebuah rumah semakin banyak menyimpan sejarah , sejarah sebuah keluarga berikut keturunannya, belasan, puluhan tahun bahkan ratusan tahun kemudian siapa saja yg pulang ke rumah itu berarti “masih satu darah yg dikenal dgn DINASTI.

Pernahkah anda mendengar tentang ‘Aura, inner bauty atau pesona ? walau rumah adalah benda mati dia memiliki aura atau pesona yang berkaitan dgn pemiliknya, itulah sebabnya rasulullah pernah bersabda

“ jangan jadikan rumahmu seperti kuburan, yang didalamnya tak pernah terdengar bacaan al-Qur,an dan tidak pernah dijadikan tempat shalat al-hadits)

Sebuah rumah akan hilang pesonanya manakala sang pemilik memutus hubungan dengannya (rumah), atau sebaliknya menjadi lebih menyenangkan bila sang pemilik selanjutnya adalah orang yang shaleh, dan tentunya pancaran dari rumah itu akan menyenangkan bagi yang hatinya merasa ada kecocokan dgn inner bautynya, ibarat masjid sebagai “rumah Allah, maka tentunya yang senang tinggal di dalamnya adalam orang beriman , karena orang beriman didalam masjid ibarat ikan didalam air, cocok,..

Wahyu keprabon, itulah orangtua kita menyebutkan, angker & nyaman bagi sebuah rumah sebetulnya bisa diciptakan oleh pemilik atau penghuninya, bagimana perasaan anda bila dihidangkan makanan & minuman yg sangat enak namun dipersilahkan dengan cara kasar ?, atau sejumput goreng singkong dan secankir teh, namun dihidangkan dengan wajah ceria,..

Ingin meresapi inner bauty atau pesona sebuah rumah ? energy positif ataukah negative yang kita rasakan ?

Mohon maaf, bukan bermaksud takabbur (naudzu billah) rumah yang kami tempati kini beserta keluarga dahulunya disebut “rumah setan, betapa tidak,. Pemiliknya konon katanya selalu melakukan praktek ritual setiap malam tertentu, bahkan dilantai atas kerap ditemui makluk halus yang menakutkan, al-hamdulillah ketika kami pindah ke rumah tersebut dengan membawa serta santri-santri dari rumah lama, hal yg diceriterakan tak pernah terjadi, nyaman dan menyenangkan bahkan ada yg mengatakan kalau rumahku memakai AC, itulah kesan setiap ibu-ibu majlis taklim yg hadir mengaji,. Semoga insya Allah..

kesalahn dalam Qurban

Diposting oleh Mastindi | 06.12 | | 0 komentar »

Mendekati hari raya haji atau Qurban (‘idul adha) jadi teringat peristiwa beberapa tahun silam, waktu itu kebetulan ibu mertrua berkorban seekor kambing yang lumayan besar yg diserahkan kpd panitia qurban, berbarengan “kalau tidak salah , istriku ingin sekali sate kambing, maka malam harinya, melalui seorang ikhwan yg juga panitia, ibu mertua memesan paha belakang kambing dari Qurbannya utk istriku , dia bilang akan disampaikan kpd ustadz sebagai ketua panitia, esoknya sebagaimana disunnahkan pemilik menyaksikan, maka ibu menyuruhku untuk mewakilinya sambil meminta pesanannya.

sebagaimana biasa sebelum penyembelehan sang ustadz memberikan tausia kpd yg hadir berkenaan dgn qurban, saat itulah sang ustadz mengatakan bahwa yg berqurban dilarang meminta bagian dari hewan qurbannya meski hanya sekerat daging, dia berlogika , “karena hewan yang dikorbankan akan menjemput pemiliknya kelak pd hari Qiamat menuju padang masyar, maka kita dilarang mengambil bagian agar dijemput dgn hewan yg utuh, tidak buntung kakinya , atau kepalanya karena kita sebagai pemiliknya mengambil bagian di dunia, tak satupun dalil keluar baik dari al-Qur,an maupun hadits dlm masalah ini, yah !.. hanya dalil “aqli (logika)

dgn perasaan kecewa dan heran akhirnya aku pulang, namun sebelumnya dgn bercanda aku bilang kpd salah seorang teman yg juga menjadi panitia, “kalau hewan yg kita korbankan berupa kambing mungkin gak apa-apa kalau di naiki 1 orang tapi kalau sapi tega banget yah, yg korban kalau harus naik semua 7 orang,.. “hus !.. dia ustad yg dituakan disini, balas temenku, dgn perasaan yg agak dongkol (maklum darah muda he he) aku bilang “ belajar lagi deh tuh ustadz !..

Berkata sufyan atsauri dari Mansur bin Ibrahim tentang ayat (makanlah hewan Qurban sebagiannya QS 22;28) bersabda “ adalah org Musyrik mereka tidak makan dari sembelihan mereka, maka diringankan bagi muslimin, siapa yang ingin makan , makanlah, siapa yang tidak maka jangan makan, (HR Mujahid dan “atha) sayarah Tafsir Ibnu Katsir Jus 2 halaman 225 cet. Qairo

Para ahli tafsir menjelaskan, kalimat MIN bermakna sebagian (ba’dun) maka pemilik boleh membagi menjadi 2 sebagian

1 bagian untuk yg berqurban, 1 bagian lagi untuk fakir miskin.

Dalam pendapat yang lain dijelaskan menjadi 3 bagian.

1 bagian untuk yg berQurban, 1 bagian untuk fakir Miskin, 1 bagian utk hadiah (berarti boleh juga di berikan kepada yang mapu)

Bila anda bisa membaca kitab kuning silahkan dibuka dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir jus dua dari halaman 225 s/d beberapa halaman berikutnya , tepatnya surat al-Hajj dari ayat 28, atau juga bisa dilihat pada kitab Fiqhus sunnah sayyid Sabiq pada jus lima bab Qurban .

Bagaimana jika yg punya tidak doyan, atau ia ingin memberikan keseluruhan hewan Qurban karena ia sdh terbiasa menjadi makanannya, atau hewan tersebut dikirimkan ke tempat musibah ? hal ini dibolehkan oleh Jumhur ulama, karena yg tidak boleh bukan masalah makan atau tidaknya, tapi yg diinginkan rasulullah agar Qurban umatnya menyelisihi Qurban Musyrikin, berarti masalahnya pada I’tiqad dalam hati, apakah yg kita yakini seperti logika ustadz di atas, atau Karena alasan tersebut ?(tidak doyan dan ingin memberikan semuanya)
Akhirnya benarlah apa yang disampaikan Allah dalam al-Qur,an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS 17;36)

Mohon maaf !..bukan hendak menggurui , tapi betapa banyak orang yg tidak brkompeten mengeluarkan pendapat dgn logika yg ia tidak tahu bahkan bertentangan dgn sumber aslinya, yaitu al-Qur,an, wallau a’lam.

jangan remehkan shalat

Diposting oleh Mastindi | 16.35 | | 0 komentar »

Saat mengisi majlis Taklim ibu ibu dalam bab shalat, dan sangsi bagi yang meninggalkannya, seorang jamaah curhat “

Ibu. Saya ingin sekali shalat, tapi moshalla di tpt kerja sangat sempit, mesti berdesakan di tambah lagi jam istirahat yg hanya 15 menit, kapan waktu makannya ? mukena juga gantian..

Saya. Bagaimana dgn tempat , maksud saya PT yang lain ? apa juga sama ?

Ibu . di PT tpt kerja temen yg agak jauhan enggak berdesakan, soalnya moshallanya agak besar dan ada marbootnya, lebih bersih dan mukenanya juga banyak, kata temen saya yg kerja di sana,.

Saya. Kok gak pindah aja kesana ?

Ibu. Yah ! di sana gajinya kecil jarang lemburannya.

Saya . jam berapa berangkat kerja,. Apa bapak tidak kerja ?

Ibu,. Jam 5 subuh, pulang jam 10 malam, bapak kerja ngojek..

Dialog di atas, dan apa yg dikeluhkan ibu tadi sebenarnya juga mewakili ibu ibu atau jamaah yang lain, sebenarnya, masalah mereka bisa di atasi dgn dialog, yang difasilitasi serikat kerja yang ada, toh para taipan itu (pemilik perusahaan) rata rata adalah orang asing, semestinya mereka tunduk pada aturan yg ada di negri ini, yaitu memberikan kesempatan ibadah dan tempat yg memadai utk karyawannya, menurut asumsi saya, ada dua hal yang menjadi pokok permasalah saya dalam hal ini,

Pertama : pemilik perusahaan yang rata-rata ateis atau paling tidak tidak se Aqidah dgn karyawannya, sehingga mereka bersikap masa bodoh.

Kedua ; para karyawan itu sendiri yang tidak begitu merasa perlu, menjalankan kewajiban agamanya termasuk shalat sehingga mereka mengabaikan hal trsebut. Hal ini disebabkan karena mereka bekerja seperti robot atau di porsil sedemikian rupa, atau karena tuntutan kebutuhan keluarga yang begitu besar.

Pindah tempat kerja, mungkin itulah solusinya, tapi gaji kecil menjadi pertimbangan, disinilah mungkin yang perlu diperjelas,. Sebab besar kecil itu relative, pertanyaannya !.kenapa yg kerja di tempat yang dianggap bergaji kecil itu juga bisa hidup, menafkahi keluarganya, bahkan mungkin bisa menabung,? jawabannya ,. Mungkin itulah yang disebut “Berkah, sebab rizeki yg tidak berkah bagaikan uap, mudah memuai tak jelas kemana arah perginya,mudah hilang hanya dgn tiupan angin, yang ada kurang dan kurang..

Dalam sebuah ayatNya Allah berfirman “

Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali, (QS 4;97)

Andai saja kita menyadari betapa pentingnya pengabdian terhadap sang pencipta, mungkin kita tak akan sempat ke mana mana, ingin ibadah dan ibadah, meski ibadah bukan hanya shalat, kerja yg halal juga bernilai ibadah, bahkan kata rasulullah, “seorang yg mati disebabkan pekerjaan halalnya, maka matinya adalah syahid, (tentu tak setinggi shahid membela agama Allah di medan perang), tapi shalat adalah ibadah utama yang menjadi barometer bahkan menjadi sayarat diterimanya amal yang lain,. Intinya “bila shalat ditinggalkan maka semua amal yg lain dianggap batal/tidak ada, naudzu billa..