MagzNetwork

Memahami Tauhid

Diposting oleh Mastindi | 01.14 | | 0 komentar »

Maha benar Allah yg telah menurunkan al-Qur,an dlm bahasa Arab, bhs tertua yg tetap exis dan mempunyai banyak makna .

Kalimat tauhid(lailaha illallahu)yg sering kita baca setiap hari dalam shalat , ternyata banyak mengandung pemahaman yang amat dalam bila kita pelajari dari jalur yg benar, yaitu dari gramatika bahasa arabnya, yang insya Allah benar benar menjadi kunci surga bagi kita,. Bila kita mau menelaah kekayaan kandungan maknanya.

1. Lafadz LA dlm lafadz tauhid, bukan bermakna Nahi (larangan) atau Nafi (peniadaan) namun bermakna Istigharul jinsi (peniadaan segala Jenis) yakni segala jenis Tuhan,
2. Sudah umum La ini masuk kepada kalimat Nakirah (kalimat bermakna umum atau banyak), dan menashabkan dgn Fathah dgn membuang Tanwin .
3. Dan La ini juga membuang atau menyembunyikan kalimat berita yg ada di belakang kata benda di depannya, (ILAHA)dan disinilah letak pengakuan dalam hati kita , apa yang ada dalam hati kita yang ada di belakang kata tuhan saat kita mengucapkan “Tidak ada Tuhan .......... selain Allah ? pilihlah , “ Tidak ada tuhan, yang wajib di sembah/yang wajib di taati/yang wajib di cintai,. Selain Allah, adakah 3 kalimat tersebut dalam hati kita, atau bahkan terganti dgn yang lain, atau tidak ada sama skali ?bila tidak ada yuk !.kita evaluasi lagi syahadat kita, karena syahadat adalah Ikrar , janji dan sumpah kita.

4. Lafadz ILLA merupakan Istisna (pengecualian) dari Tuhan tuhan yg ditiadakan, dalam hal ini kalimat ALLAH mayoritas ulama ilmu Nahwu membaca Fathah dgn pertimbangan sebagai pengecualian dari kalimat ILAHA (tuhan) juga badal (pengganti).

Pantas orang arab jahiliyah tdk dgn mudahnya membaca dua kalimat syahadat, karena mereka faham benar konsekwensinya , yakni harus meninggalkan sesembahan yg selain Allah, mereka kwartir akan dimusuhi kaumnya, karena logika melahirkan kenyataan seperti pepatah arab “tarkul ‘adah ‘adawah (meninggalkan adat (kebiasaan) akan menimbulkan permusuhan) tidak percaya ! di sekitar kita banyak kesyirikan yg timbul dari peraktek kejawen,. Cobalah larang, tentang, nasihati,. Bagaimana responsnya ?
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan keritik dan saran anda