MagzNetwork

Cinta tauhid

Diposting oleh Mastindi | 19.20 | | 0 komentar »
Sekali lagi ormas yang bernaung di bawah NU yakni Banser , membuat sakit hati Ummat Islam , bukan hanya kebiasaannya membubarkan pengajian yang akan di isi oleh pemateri dari ustadz yang tidak sefaham, namun tindakan fatal kali ini ialah membakar bendera Tauhid.

protes tidak hanya marak di dalam negeri , tapi juga sampai ke Turki , yang di tunjukkan oleh keprihatinan presiden Erdogan , bahkan sampai ke denmark.
di dalam negeri demo pun marak , endingnya , mungkin karena sudah terakumulasi , para pendemo menuntut di bubarkannya Banser .

saudaraku ..

sepertinya tak pernah habis kerusakan di negeri ini, mungkin karena jauhnya kita dari Aqidah yang benar , maka .

Momen yang tepat ketika iman terusik oleh segelintir oknum yang merendahkan kalimat tauhid, hingga membangkitkan fanatisme rasa beragama kita.

bila kita cinta tauhid , ingat !..meng Esakan Allah satu paket dengan pengakuan rasul Muhammad sebagai utusannya.

maka Mentauhidkan Allah belum lengkap tanpa menjaga kemuliaan dan kemurnian sunnah sunnah rasul.

konsekwensinya.
Menjaga Tauhid berarti menjauhi syirik
menjaga Sunnah berarti menjauhi Bid'ah

jangan sampai semangat tak sebanding dengan pemahaman.

Melestarikan budaya syirik

Diposting oleh Mastindi | 22.55 | | 0 komentar »
sedekah laut pada hakikatnya memberi sesaji kepada Iblis di lautan.
tokoh masyarakat mengatakan ' melestarikan budaya sebagai bagian dari kearifan lokal.
tokoh agamanya mengatakan ' berdakwah harus bertahap , seperti pelarangan minuman keras, tapi anehnya dari dulu tak pernah jelas garis star dakwahnya , dan sudah sampai di mana, apa saja yang sudah di hasilkan, tak pernah ada evaluasi. 
yang ada semakin menjadi jadi , di mana ketika sudah dilupakan oleh masyarakat di hidupkan kembali.
ada satu kisah pada masa khalifah Umar bin Khattab, di mana ketika sungai Nil yang termasuk wilayah kekuasaannya kering para penduduk sudah terbiasa secara turun temurun , mereka melemparkan seorang gadis yang masih perawan setelah di beri perhiasan dan di rias secantik mungkin ke sungai tersebut dengan harapan sungai mengalir kembali.
Amr bin Al-Ash s yang waktu itu menjadi gubernur menyurati kalifah Umar dan menceriterakan hal tersebut, maka Umar membalas dengan secarik surat kecil , dan berpesan agar dilemparkan ke sungai Nil .
adapun isi suratnya ialah
Dari hamba Allah, Amirul Mukminin, Umar bin Khattab. Amma Ba’du.
Jika kau (sungai Nil) mengalir karena dirimu maka janganlah engkau mengalir. Namun jika yang mengalirkanmu adalah Allah, maka mintalah kepada Allah yang maha kuasa untuk mengalirkanmu kembali.
Amr bin Al-Ash kemudian melemparkan surat tersebut , dan dengan ijin Allah sungai Nil mengalir kembali.
andai saja tokoh masyarakat tegas bersama tokoh ulama, maka acara syirik tersebut tak kan ada lagi ..
bukan mengganti syirik lama dengan syirik baru, dengan alasan "dakwah harus bertahap.