MagzNetwork

Khusyuk dalam Shalat.

Diposting oleh Mastindi | 20.42 | | 0 komentar »

Khusyu mempunyai dua makna ;

1. Yang bersifat syar’e , ini dua macam :
pertama khusyuk secara lahiriah yakni menjaga anggota badannya agar tumaninah (tenang/fokus atau konsentrasi).dari yang melalaikan baik dari luar tubuh kita karena gangguan serangga dan semacamnya maupun dari tubuh kita sendiri baik karena rasa gatal atau shalat sambil menahan rasa kantuk mulas dsb.

Dua : khusyu secara batiniyah , yakni terjaga hatinya dari hal-hal melalaikan yang saat shalat, baik yang datang dari penglihatan pendengaran maupun pikiran.

2. Khusyuk dalam segi adanya artikulasi/implementasi dalam kehidupan sehari-hari, yakni shalatnya membawa pengaruh positif dalam kehidupan sehari-hari seperti yang diinginkan oleh Allah, sebagai orang yang berhasil dalam menjalankan shalat.

“dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS 29;45)
Dalam “Ibanatul Ahkam maupun Subulus Salam sebagai sharah bulughul maram, secara rinci di jelaskan dalam bab “Khusyu dalam Shalat, yang intinya kita dilarang (dimakruhan) shalat sambil mengusap debu di kening, bertolak pinggang seperti shalatnya orang Yahudi, mendahulukan makan bila telah terhidang sebelum shalat (bila waktu shalat masih panjang), menoleh baik ke samping maupun ke belakang, meludah , bila harus hindari arah kiblat dan kanan, melainkan ke arah kiri atau kaki, menghindari shalat menghadap ke tempat yang melalaikan seperti bergambar, mengangkat pandangan ke langit, menguap bila mampu sebisa mungkin di tahan namun bila tidak hendaklah ditutup.

Hadits yang menjadi penutup pada bab “khusyuk dalam shalat , barang kali bisa mewakili tentang pentingnya menjaga anggota badan dan hati agar fokus atau tuma’ninah dalam shalat.

عن عائشة رضى الله عنها قالت : سمعت رسو ل الله صلى الله عليه وسلم قال : لا صلاة بحضرة الطعام , ولا وهو يدافعه الأخبثان

Dari Aisyah RA. Berkata “ tidak ada shalat bila makanan telah terhidang, dan tidak pula saat sedang menahan dari dua lubang (maksudnya shalat sambil menahan buang air besar atau kecil)
Masih ada lagi yang bisa membantu agar kita bisa shalat dengan khusyuk, yakni memahami makna bacaan-bacaan dalam shalat, dan menerapkan “Ikhsan dalam Shalat, yakni seolah-olah melihat Allah. Bila tidak bisa menanamkan keyakinan dalam hati “bahwa Allah senantiasa mengawasi kita.

Walaupun bukan sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan, namun khusyuk bukan berarti tidak bisa dilakukan sama sekali, kita banyak mendengar dalam sirah atau sejarah bagaimana orang-orang terdahulu bahkan tidak mustahil masa kini yang mereka mampu shalat dengan khusyuk dalam makna yang sebenar-benarnya, padahal mereka juga sama dengan kita, intinya bila Allah memerintah mustahil kita tidak bisa, karena Allah pasti sudah mengukur kemampuan hamba-Nya. Wallau a’lam.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan keritik dan saran anda