MagzNetwork

Menyadari siapa musuh kita

Diposting oleh Mastindi | 07.22 | | 0 komentar »

Teman dan musuh merupakan sesuatu yang tak bisa lepas dari kehidupan kita, meskipun keduanya tak pernah kita cari, keduanya datang sendiri ,bahkan juga pergi sendiri, namun untuk keduanya sederhanalah dalam menyikapinya,karena boleh jadi orang yang sangat kita benci, karena menjadi musuh menjadi orang yang sangat kita suka saat islahnya, atau sebaliknya menyenangi teman secara berlebihan boleh jadi pada saat kontra menjadi orang yang kita benci.

Namun yang saya maksud bukan musuh yang di atas, yakni musuh yang Allah isyaratkan dalam sebuah ayatnya.

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (QS 35;6)

Bila kita urai dan kita pahami melalui tata bahasanya

Inna adalah huruf Taukid yang berarti menguatkan atas menegaskan kalam atau pembicaraan yang akan datang.

Asysyaitana merupakan permulaan pembicaraan dalam bentuk khusus.(di tandai dengan AL)

Lakum, berarti Allah mengajukan sesuatu (Syetan) untuk kalian (manusia)

‘aduwwum merupakan berita (khabar) yang harus kita perhatikan

Fattakhiduhu , Selanjutnya Allah menegaskan agar kita menjadikan apa yang Dia ajukan sebagai musuh kita.

Setan dalam ayat tersebut di atas bukan setan sebagaimana yang digambarkan atau di visualisasikan oleh para Sutradara Film horor,. Mungkin tidak terlalu salah tapi banyak salahnya, karena setan yang di gambarkan hanya memberi efek takut pada penampilannya bukan pada bahaya godaannya, seperti pada posting yang lalu (klik disini)

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (QS 15;39)

Itulah inti dari janji setan sebagai wujud permusuhannya dengan manusia, maka oleh karena itulah berbagai cara dilakukan setan untuk menggelincirkan manusia dari jalan Allah, agar kelak menjadi temannya di dalam neraka.

Lalu setan dalam wujud apa yang harus kita jadikan musuh ?

Setan dalam bentuk, baik hakikat maupun majasinya yang intinya mengajak kita jauh dari koridor ketetapan Allah itulah yang harus kita jadikan musuh,karena setan secara istilahi berarti “yang jauh dari kebaikan, (ba’ada minal khair – terdapat dalam kitab assasul balaghah)
Itulah juga sebabnya Allah jelaskan pada surat Annas, bahwa setan bisa juga berasal dari bangsa manusia.

Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
Dari (golongan) jin dan manusia. QS 114;5 & 6)

Nah !.. bila setan yang harus kita takuti baik dari golongan bangsa jin maupun manusia adalah godaannya , mengapa kita harus menjadikan mereka kawan, menjadikan kawan bagi mereka ialah, kita mengikuti kehendak dan kemauan mereka yang menjadikan hawa nafsu sebagai kendaraannya.
Masih menjadikan setan sebagai teman ? naudzu billah..




Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan keritik dan saran anda