Natal sudah di ambang pintu, sebuah kesyirikan besar akan di langsungkan dan menjadi agenda tahunan secara formal, bahkan bagian dari hari libur Internasional, tempat-tempat umum dari layanan masyarakat , hotel dari kelas melati sampai berbintang, mini Market sampai super Market menyambutnya dengan meriah seiring acara menyambut tahun baru, jauh lebih meriah dari sambutan tahun baru Islam (Hijriyah) bahkan hari raya idul fitri atau Idul Adha, hal ini terjadi karena yang menyambut dan merayakan bukan hanya yang berkewajiban (kaum Nasrani) namun juga saudara kita se Iman se Aqidah yang tipis Imannya atau kurang pahamnya terhadap aqidahnya, dengan argumentasi atau alasan solidaritas dan nasionalisme demi persatuan dan kesatuan bangsa, meski hanya sekedar mengucap “Selamat hari natal. Mereka mengatakan “tidak apa-apa karena orang Nasrani juga mengucapkan “selamai hari raya Idul Fitri atau Adha pada saat kita merayakannya.
Pada Ucapan “selamat, inilah yang mesti kita pahami, bila mereka kaum Nasrani mengucapkan selamat pada hari raya kita, hal itu tidak mengganggu atau merusak keyakinan mereka karena ini hanya hari raya atau hari besar hari di mana kata Rasulullah saat umatku bersuka ria, namun ucapan”Selamat hari Natal kita kepada kaum Nasrani, jelas dampaknya kepada Aqidah kita karena kita telah merestui ketuhanan Yesus yang menjadi keyakinan mereka , karena NATAL berarti kelahiran anak tuhan (Allah) dalam doktrin mereka yang menyebabkan kita jatuh dalam dosa Syirik (dosa besar yang tiada terampuni) dan jelas telah merusak tauhid Rububiyah kita selaku Muslim.
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, (QS 112; 1&3)
Bila ada yang mengatakan “tidak apa-apa ucapan selamat itu, karena kita berarti mengucapkan selamat atas lahirnya nabi Isa, lalu pertanyaannya , benarkah nabi Isa AS lahir pada tanggal tersebut ? walau tidak komplit dalam perpustakaan pengajian di rumah juga mengkoleksi Injil sebagai kelengkapan perpustakaan, dari beberapa Injil baik Markus, Matius, Yunus dan Lukas tak ada kejelasan yang pasti tentang tanggal lahirnya, hanya semua Injil menyebut “pada malam hari saat sang gembala menggembalakan domba , ini berarti pada Musim panas sesuai dengan al-Qur,an , yaitu nabi Isa lahir pada Musim Korma berbuah (karena kalau siang hari sengatan matahari sangat terasa) bukan musim salju, kalau begitu apa arti kapas yang melambangkan salju, juga pohon Cemara yang tak terdapat di Palestina sebagai daerah tempat kelahiran nabi Isa AS.
Aqidah adalah hal yang mendasar dalam keyakinan kita untuk kita jaga kebersihannya bahkan perjuangan Rasulullah selama kurang lebih 13 tahun di Mekkah adalah dalam masalah ini sebelum ayat-ayat tentang ibadah Syareat yang lain turun,maka mengotorinya adalah dosa besar.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS 4;48)
Bahkan rukun Islam yang pertama juga masalah Aqidah yaitu pengakuan , Sumpah dan Ikrar akan ke Esaan Allah yang tiada sekutu dan setara dengannya.
Toleransi dalam beragama harus memang kita jaga , dan agama yang mempunyai toleransi yang jelas adalah agama kita (Islam) dalam sebuah ayat dijelaskan :
Bagimu agamamu dan bagiku agamaku (QS 30; 109)
Sebagai pesan terakhir, kiranya cukup, bila kita menegaku Muslim sebuah ayat untuk menyadarkan kita dari kekhilafan yang selama ini mungkin kita lakukan.
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putra Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?" Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS 5;17)
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolong pun. (QS 5;72)
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS 5;73)
Wallau a’lam bissawab
Pesan ! bagi sohib yang membacanya silahkan tuk disebar luaskan artikel ini ASLI bukan copas kecuali gambarnya.
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda