MagzNetwork

anak adalah amanah

Diposting oleh Mastindi | 07.24 | | 0 komentar »

Miris sekali,. hanya bisa mengurut dada saat membaca sebuah berita , meski berita basi “ tentang anak sd yang hamil akibat sex bebas 

Fenomena  apa ini  ? sejauh itukah kerusakan moral remaja kita, penelitian tersebut dilakukan di sebuah daerah yang relatif bersih dari pengaruh hiruk-pikuk kemaksiatan yang dapat dilihat secara nyata, seperti Jakarta, selain di dunia maya.

Lalu  bagaimana dengan di kota besar seperti Surabaya, Batam apalagi Jakarta seperti gunung es, hanya sebagian yang dapat terdata, yang tersembunyi mungkin lebih besar, tapi cukup keberadaan dan hasil penelitian tersebut sudah mencerminkan bagaimana, rusaknya moral dan etika pergaulan anak-anak kita mereka seolah mewakili yang senasib atau yang sejalan pola hidupnya, mereka adalah gambaran realita, betapa kita abai terhadap masa depan mereka.

Ada Sebuah ungkapan   , “pemuda hari ini adalah pemimpin esok hari, atau anak-anak hari ini adalah pemimpin lusa hari, bagaimana nasib bangsa kita beberapa belas atau puluh tahun kemudian , dapat di prediksi dari keadaan remaja dan anak-anak hari ini.

Benarlah apa yang di nasehatkan Rasulullah “didiklah anak-anakmu karena mereka tidak hidup di hari ini (melainkan pada masa yang akan datang (al-hadits)

Apa yang disampaikan baginda mulia adalah “warning, bahwa tantangan terberat bukan kini tapi pada masa depan mereka, di mana hidup adalah sebuah kompetisi.

Dalam sebuah ayat-Nya Allah berfirman .

وليخش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم فليتقوا الله وليقولوا قولا سديدا

9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. (QS 4;9)

Ayat di atas merupakan peringatan Allah bagi setiap orang tua agar memberikan perhatian yang cukup terhadap masa depan anak-anaknya, agar mereka tidak lemah baik lemah akidahnya lemah sosialisasinya lemah ekonominya maupun beberapa kelemahan lainnya yang akan menjadi penyebab anak anaki kita menjadi tertinggal dari berbagai sisi kehidupan.

Seorang anak menjadi tanggung jawab orang tua sampai ia menikah , dalam masa yang panjang itulah bagaimana kita sebagai orang tua memberikan tanggung jawab yang maksimal agar pada saat sang anak mulai bertanggung jawab bagi dirinya sendiri dan keluarganya bila ia seorang laki-laki, atau sudah menjadi tanggungan orang lain bila ia seorang wanita dapat membawa nama baik keluarga atau ke dua orang tuanya.

Allah  mengulang kembali pada redaksi berikutnya (“خافوا عليهم) sebagai bentuk penegasan atas amanah yang dititipkan kepada kita, agar kita dapat memberikan haknya secara adil yang di akhiri dengan kalimat “syadidan, yakni tegas ini artinya jangan sampai rasa sayang kita malah meracuni masa depan mereka dengan cara membiarkan anak-anak kita jauh dari aturan Allah karena sayangnya kita kepada mereka , hingga mereka larut dalam pergaulan yang tidak jelas batas-batasnya.

Kelak pada hari kiamat ada orang tua masuk surga karena anaknya, juga ada orang tua yang masuk neraka karena anaknya, mengapa ? karena ada hak anak yang diabaikan, atau masuk surga karena kedua orang tuanya maksimal dalam memberikan haknya, hingga sang anak menjadi orang yang berguna baik bagi keluarga maupun lingkungannya terutama kepada agamanya.

 Wallahu a’lam bissawab.


Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan keritik dan saran anda