Secara bahasa HIDAYAH berarti petunjuk,. Hidayah merupakan akar kata dari, HADA, didalam al-Qur,an bila dilacak dgn menggunakan Aplikasi al-Qur,an player kalimat hidayah tidak didapatkan, begitu juga dgn menggunakan al-Mu’jamul mufhars dan fathur rachman, sebagai gantinya (juga merupakan akar kata dari HADA) adalah HUDAN cukup banyak.
Para Ulama membagi Hidayah kepada dua bagian.
Pertama,Hidayah Irsyad wal bayan, Irsyad maknanya kebenaran, jalan yang lurus, kemanfaatan. Adapun bayan ialah nyata, jelas mungkin yang dimaksud ialah suatu kebenaran atau jalan yg lurus yang memerlukan penjelasan itulah al-Qur,an.
(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS 2;2)
Kita sering meminta hidayah dalam shalat (tunjukilah kami jalan yang lurus) dalam sebuah ayat Nya Allah menjawab
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS 76;3)
Kedua ;Hidayah Taufiq merupakan inspirasi yang diturunkan Allah kedalah hati manusia yang dikehendakinya untuk melakukan suatu kebaikan.
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (QS 16;93)
Namun begitu korelasi keduanya sangatlah erat, Sayyid sabiq dalam kitab Aqidahya (al-Aqaid hal. 106 cet.darul Fikr) menjelaskan “hidayah Allah kepada manusia merupakan karunia terhadap mereka, lalu Allah memberikan Taufiq untuk melakukan amal yang shaleh, adapun amal yang shaleh merupakan buah dari kesungguhan setiap diri yang berpegang teguh kepada petunjuk dan wahyu Nya.
Ulama yang lain berpendapat “tidak akan datang hidayah kepada lima macam manusia.
1. Orang yang membiarkan dirinya dalam kejahilan
2. Fanatiq kepada golongan
3. Taqlid buta atau pengkultusan pada individu tanpa dasar
4. Terlalu berlebih lebihan
5. Lalai
Namun secara mudahnya, bila dilihat dari keumumam makna hidayah yaitu petunjuk, tentulah yang dimaksud adalah al-Qur,an, penyakit dan kekotoran hatilah yang menjadi biang keladi seseorang jauh dari hidayah tersebut, sepertri yang Allah sebutkan dalam sebuah ayat Nya.
tidak menyentuhnya (al-Qur,an)kecuali hamba-hamba yang disucikan (hatinya).(QS 56;79)
kata “menyentuh, yang merupakan makna konotatif atau simbolik /kiasan yang berarti membaca , memahami dan mengamalkan isinya , dan mustahil hal itu dilakukan bagi orang yang kotor hatinya,..
Ket; ayat di atas (56;79) oleh sebagian ulama dijadikan dalil larangan menyentuh al-Qur,an dalam ke adaan tidak bersuci.
wallau a’lam
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda