Kalimat IBLIS meskipun terdapat dalam al-Qur,an , mayoritas ahli bahasa Arab sepakat bukan bahasa Arab, melainkan “ajam oleh karena itulah ia tercegah dari proses Tashrif (suatu proses perubahan kalimat dalam bahasa Arab), namun begitu terdapat pula kosa kata dalam bahasa Arab yakni “ABLASA, (kalimat prediket)yang bermakna “kurang kebaikannya, dan akar kata dari kalimat ini (ABLASA) org Arab mengatakan “al-yaksu min rahmatillah, yakni jauh dari rachmat Allah, atau jauh dari kebaikan.
Adapun Iblis secara syareat Adalah dari bangsa Jin, sebagaimana yang Allah jelaskan dalam al-Qur,an
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.(QS 18;50)
dan Iblis adalah nenek moyang dari Setan , adapun Iblis sendiri tetap hidup hingga kini, sebagaimana janji Allah kepada Iblis.
14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan".
15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS 7;14 s/d 15)
Sebagaimana IBLIS kalimat “SETAN juga ‘ajam (bukan bahasa Arab) namun orang arab mengistilahkan dengan “Ba’ada minal khair, maknanya ‘jauh dari kebaikan.
Bila Secara hakikat Iblis atau Setan terhijab dari mata manusia, namun secara istilah banyak juga manusia bersifat keduanya, lihat surat An-Nas , disitu Allah menjelaskan “bahwa tipu daya itu bukan hanya dari bangsa Jin (Iblis dan Setan) dari juga dari manusia, naudzu billah min dzalik.
Referensi: Al-Aqaid dan assasul Balaghah.
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda