Membahas kalimat Tauhid butuh waktu yang benar benar luang,
namun sekedar sharing saya akan sedikit
paparkan uraian kalimat tersebut, secara lughat dan syar’e.
“Mifatahul jannah “LAILAHA ILLALAHA (kunci surga ialah
‘lailaha illallaha) al-hadits
Begitu mudahnya masuk ke dalam surga, bahkan dalam hadits yang
lain nabi bwersabda “ Man qala lailaha illalllaha , dakhalal jannah ( Siapa
yang mengucapkan “LAILAHA ILLALLAHA ,pasti masuk surga)
Namun faktanya, mengapa orang Arab Quraisy terutama, mereka begitu
fobia dan antipati mengucapkan kalimat tersebut, padahal imbalannya adalah
surga, dan saat itu Rasulullah, apapun yang disampaikan selalu dipercaya,
sehingga mendapat gelar al-amin.
Jawabannya, bangsa Arab adalah bangsa yang sangat mengagungkan
sastra, yakni keindahan suatu ungkapan dan kedalaman maknanya, sehingga setiap
tahun para penyair berkumpul membuat pertandingan/perlombaan sipakah yang
paling bagus membuat suat seni gaya bahasa, dan pemenangnya selain mendapat
penghargaan juga dapat mengangkat martabat qabilahnya, dan yang lebih
membanggakan lagi bait sastranya ditempelkan di dinding ka’bah.
Lalu apa relevansinya dengan kalimat tauhid ? ( lailaha
illallaha) , ternyata kalimat tersebut adalah kalimat sumpah, atau baiat kepada
Allah, yang konsekuensi bagi yang mengucapkan ialah, ialah ia harus
meninggalkan sesembahan - sesembahan yang telah diwariskannya oleh nenek moyang
mereka, bahkan mereka telah menganggap sebagai peninggalan ajaran nabi Ibrahim.
Naudzu billah, sehingga wajar pada masa itu jumlah patung di sekitar ka’bah
lebih dari 300 buah.
Selanjutnya saya ingin sedikit berbagi pengetahuan, atau
bernostalgia dengan rekan yang sudah paham, tentang kalimat tersebut.
Pertama :kalimat “LA, disebut ‘ LA li nafyil jinsi , yakni LA
, YANG MENIADAKAN SEMUA JENIS, LA ini jarang terpakai dalam al-Qur,an kecuali
hanya di beberapa tempat , karena yang terbanyak ialah LA nafi (peniadaan) LA
nahi (larangan). Lalu apa yang ditiadakan oleh LA jenis ini ? yakni kalimat
selanjutnya
Kedua : ILAHA (tuhan) inilah yang ditiadakan oleh LA di atas ,
artinya semua jenis tuhan, dan tentunya kita paham, tuhan itu banyak sekali ,
berikut ta’rif atau definisi tuhan secara umum “ Tuhan ialah sesuatu yang kita
rela didominasi olehnya, sehingga al-qur,an mengatakan ilahaka hawaka (tuhanmu
adalah hawa nafsumu).. contoh lainnya : kita rela hidup kita didominasi oleh
pekerjaan kita, sehingga kita melupakan kewajiban sebagai makhluk. Dan faktanya
kalimat “ILAHA , tidak hanya merujuk kepada Allah, namun juga kepada yang
lainnya.
Ketiga : perlu kita pahami juga, telah masyhur dalam qaidah
tata bahasa Arab , kalimat LA , selalu menyembunyikan khabar/beritanya (dalam
konteks ini kalimat ilaha berlaku sebagai mubtada/permulaan, padahal
mubtada/permulaan selalu diiringi oleh khabar/kalimat berita), lalu apa yang
disembunyikan (dalam hati kita).. nah !..di sini tergantung tingkat keimanan
kita, dalam beberapa kitab tauhid, kalimat yang disembunyikan ialah “MA’BUDUN
(yang wajib di ibadah) , sehingga lengkapnya “Tidak ada tuhan (yang wajib di
ibadahi atau disembah) kecuali Allah. Inilah yang membuat para kafir Qurais
enggan mengucapkan kalimat Tauhid, karena dalam sirah telah kita ketahui para
kafir quraisy selain menyembah Allah , mereka juga menyembah yang lainnya,
seperti latta , ‘uzzah, manat dan hubal.
Ke empat : ILLA (istisna) pengecualian , yakni di kecualikan
dari tuhan tuhan yang disembah.
Ke lima : Allaha , dibaca Fathah atau dhommah (Mustasna),dikecualikan
dari tuhan itu ialah “Allah , ada pun ulama ahli lughat/bahasa membaca Fathah dengan
alasan , karena Allah bukan ilah/tuhan seperti tuhan-tuhan yang ditiadakan oleh
kalimat “LA. Adapun dengan membaca Dhommah , karena Allah adalah juga tuhan
namun di kecualikan dari tuhan-tuhan yang ditiadakan oleh kalimat “LA.
Mohon maaf , meski tulisan ini panjang namun uraian sebenarnya
lebih dari ini.