MagzNetwork

memahami etika doa 1

Diposting oleh Mastindi | 15.59 | | 0 komentar »

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS 2 ;186)

Bila kita fahami secara seksama ayat diatas dengan rasa bahasa yang halus, banyak hal yag dapat kita ambil I’tibar tentang masalah doa

Pertama: kalimat HAMBA HAMBAKU, betapa sangat perhatiannya Allah kpd hambaNya dengan memadukan kalimat Hamba dengan Aku (Allah) menjadi hamba “HAMBAKU, betapa dekatnya perhatian dan sayangNya kpd ciptaan Nya.

Kedua : kalimat BERTANYA, hal ini menunjukkan keperdulian seorang hamba kepada rabnya, dan pengakuan jujur seorang hamba betapa lemah dan tergantung kepada Allah, hal ini tidaklah mungkin dilakukan orang seorang hamba yg punya sifat takabbur, merasa dirinya cukup hingga tdk memerlukan pertolongan Allah, apalagi mengingat azbabun nuzul ayat ini berkenaan dgn pertanyaan seorang arab badui atau dusun, ia bertanya: "Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?" Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini (S. 2: 186) sebagai jawaban terhadap pertanyaan itu. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lainnya dari beberapa jalan, dari Jarir bin Abdul Hamid, dari Abdah as-Sajastani, dari as-Shalt bin Hakim bin Mu'awiyah bin Jaidah, dari bapaknya yang bersumber dari datuknya.)

Ketiga, : AKU INI DEKAT, dekatnya Allah kepada kita tentu dengan pengertian konotatif/ kiasan bukan denotatif / yg sebenarnya., maksudnya makna dari kalimat QARIB itu dekat, namun caranya tidak diketahui, dan dekatnya Allah tergantung juga dgn kedekatan kita kepadaNya, dalam sebuah hadits Qudsi dijelaskan “bila hambaKu mendekat kepadaku sambil berjalan, maka Aku akan mendekat dgn berlari, bila hambaku mendekat kepadaku satu hasta maka Aku akan mendekat satu jengkal,. Intinya semakin dekat kita dgn Allah maka semakin dekat Allah kepada kita. Lalu apa yang menyebabkan kita jauh dari Allah ? Dosa !.. itulah jawabnya, karena dosa ibarat dinding yg menjadi sekat kita dgn Allah , semakin banyak dosa kita semakin tebal dinding itu, maka semakin jauh kita dgn Allah, tirulah sebabnya di antara permulaan doa yg diajarkan oleh para ulama ialah memulai doa dgn Istighfar, agar dgn istighfar dosa dosa kecil kita menjadi terkikis dan dinding kita dgn Allah menjadi lebih tipis, itu artinya kita menjadi dekat dgn Allah.

Ke Empat: AKU MENGABULKAN PERMOHONAN ORANG YANG BERDOA APABILA IA MEMOHON KEPADA-KU, sebenarnya tidak berdoapun Allah tahu segala kebutuhan kita, itulah sebabnya sebuah hadits menjelasakan “sebaik baik doa adalah membaca “hamdalah, atau memuji Allah, . sangat wajar karena besarnya nikmat Allah yg diberikan kepada kita sebagian besarnya TANPA KITA MEMINTANYA, “subhanallah...
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya,(QS 50;16)
Namun Allah mengajarkan pada hambanya, agar tidak berdiam diri teradap hal primer yg menjadi kebutuhan pokoknya tanpa ia meminta, dan meminta atau berdoa kpd Allah tentunya harus diiringi dengan usaha nyata yg disebut ikhtiar, karena Allah hanya akan merubah keadaan yang ada pada diri kita bila kita sendiri berupaya sebagai wujud kesungguhan kita kepada sesuatu yang ingin kita capai.

Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaannya sendiri (QS 13;11)

dalam hal ini kadang Allah menguji hambanya dgn bala atau musibah karena sayang kepada hambanya,. Ibarat seorang ibu yang karena sangat sayang Kpd anaknya timbul rasa gemasnya, maka ia mencubitnya, tujuannya untuk mendengar tangisnya, mendengar ratapnya lalu ia menghiba mengharap dekapan sang ibu

Ke Lima : , MAKA HENDAKLAH MEREKA ITU MEMENUHI (SEGALA PERINTAH-KU) , hal ini merupakan konpensasi dari penciptaan manusia , bukankah kita telah mengikat janji dengan Allah 17 kali dalam shalat sehari semalam, iya ka na’budu wa iya ka nasta’en, “(hanya kepada Engkau kami menyembah , dan hanya Kpd Engkau kami memohon pertolongan,) dan ini menjadi syarat terkabulnya doa kita oleh Allah, memenuhi perintah Allah tentulah sebagai sarana kedekatan kita dengan Allah sebagaimana yang Allah katakan “AKU INI DEKAT

Ke Enam : DAN HENDAKLAH MEREKA BERIMAN KEPADA-KU, AGAR MEREKA SELALU BERADA DALAM KEBENARAN. Ini adalah syarat ke dua setelah memenuhi perintah Allah, artinya benahi Aqidah atau ke Imanan kita, yakni ikhlaskan hati dalam berdo’a, sebab penyimpangan Iman atau Aqidah adalah dosa yang sangat besar, hal ini penting agar kita selalu dalam kebenaran, . kebenaran yang dimaksud tentulah kebenaran yang hakiki, yang menurut Allah, sebab kebenaran yg menurut manusia adalah kebenaran yang subyektif. Maka intinya, sebelum kita bertanya, mengapa doa doa kita seolah tak pernah di ijabah
Cobalah muhasabah, .. tanyakan pada diri kita , “kenapa Rasulullah sampai menyuruh seorang sahabat terkemuka untuk menemui seorang pemuda di sebuah tempat yang jauh di luar kota mekkah, hanya untuk minta doanya, ..wallahu a’lam

Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan keritik dan saran anda