Seorang ibu(anggota Majlis) pernah mengeluh tentang anak gadisnya yg susah di atur dari cara berpakaian sampai cara bergaul, padahal menurut keterangannya dia pandai mengaji dan rutin ikut pengajian mingguan tiap malam jum,at yakni yasinan,.. keluhan ibu tadi sebenarnya mewakili banyak ibu yg lain. fenomina apa ini ? adakah yang salah dalam pola dakwah dari majlis si anak tersebut.
Apa yang terjadi sebenarnya tidak lepas dari beberapa factor baik externalmaupun internal
1. kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan agama anak, hingga merasa cukup melihat si anak bisa mengaji dan ikut taklim 1 kali seminggu tanpa ada komunikasi dgn sang guru alias menyerahkan 100 persen.
2. Lengahnya perhatian org tua terhadap teman bergaul dari sang anak, padahal teman sangat dominan dalam memberikan pengaruh.
3. Kurang pekanya terhadap gejala kerusakan sosial dan akhlaq yg terjadi dilingkungannya.
4. Longgarnya pengawasan sebagai akibat org tua yg jarang di rumah, hingga seorang anak merasa bebas , atau secara psikologis merasa kurang diperhatikan hingga mencari pelarian dalam bentuk yang ia sukai,
5. Majlis taklim yang ada tidak punya orientasi yang jelas dalam pola dakwahnya,sehingga jamaah merasa bosan, dgn kegiatan yang monoton.
6. Taklim yang banyak di adakan bersifat sekedar wacana, bukan pembinaan apalagi pengkaderan, hingga jamaah merasa tidak ada ikatan dengan majlisnya.
7. Kurangnya tanggung jawab pemuka dan tokoh masyarakat, dgn membiarkan kerusakan akhlaq yang berada dalam koridor tanggung jawabnya.
Sudah merupakan tanggung jawab org tua dalam membina dan mengarahkan buah hatinya sebagai amanah Allah, sampai anak itu dewasa yakni berkeluarga,. Ada empat hal sebenarnya yang menjadi tanggung jawab org tua terhadap anak.
1. Memberikan nama yang baik (karena nama menjadi doa dan kesenangan saat di panggil)
2. Mengakikahkan bila mampu (2w ekor kambing bila lelaki & 1 ekor bila perempuan, atau 1 ekor saja bagi lelakimanakala tidak mampu)
3. Memberikan pendidikan yg baik (ingat tugas guru Ustadz hanya membantu bukan menangani seutuhnya)
4. Menikahkan bila telah dewasa, sebagai bentuk peralihan tanggung jawab kpd org lain.
Hati hatilah menjaga anak kita, anak bisa menjadi penyedap mata memandang, sebagai ujian dan bahkan musuh, oleh sebab itulah jaga anak kita,
Apa yang terjadi sebenarnya tidak lepas dari beberapa factor baik externalmaupun internal
1. kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan agama anak, hingga merasa cukup melihat si anak bisa mengaji dan ikut taklim 1 kali seminggu tanpa ada komunikasi dgn sang guru alias menyerahkan 100 persen.
2. Lengahnya perhatian org tua terhadap teman bergaul dari sang anak, padahal teman sangat dominan dalam memberikan pengaruh.
3. Kurang pekanya terhadap gejala kerusakan sosial dan akhlaq yg terjadi dilingkungannya.
4. Longgarnya pengawasan sebagai akibat org tua yg jarang di rumah, hingga seorang anak merasa bebas , atau secara psikologis merasa kurang diperhatikan hingga mencari pelarian dalam bentuk yang ia sukai,
5. Majlis taklim yang ada tidak punya orientasi yang jelas dalam pola dakwahnya,sehingga jamaah merasa bosan, dgn kegiatan yang monoton.
6. Taklim yang banyak di adakan bersifat sekedar wacana, bukan pembinaan apalagi pengkaderan, hingga jamaah merasa tidak ada ikatan dengan majlisnya.
7. Kurangnya tanggung jawab pemuka dan tokoh masyarakat, dgn membiarkan kerusakan akhlaq yang berada dalam koridor tanggung jawabnya.
Sudah merupakan tanggung jawab org tua dalam membina dan mengarahkan buah hatinya sebagai amanah Allah, sampai anak itu dewasa yakni berkeluarga,. Ada empat hal sebenarnya yang menjadi tanggung jawab org tua terhadap anak.
1. Memberikan nama yang baik (karena nama menjadi doa dan kesenangan saat di panggil)
2. Mengakikahkan bila mampu (2w ekor kambing bila lelaki & 1 ekor bila perempuan, atau 1 ekor saja bagi lelakimanakala tidak mampu)
3. Memberikan pendidikan yg baik (ingat tugas guru Ustadz hanya membantu bukan menangani seutuhnya)
4. Menikahkan bila telah dewasa, sebagai bentuk peralihan tanggung jawab kpd org lain.
Hati hatilah menjaga anak kita, anak bisa menjadi penyedap mata memandang, sebagai ujian dan bahkan musuh, oleh sebab itulah jaga anak kita,
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.(QS 4;9)
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda