Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS 47;7)
Suatu ketika saat Idul Fitri hari kedua , datang bersilaturrachim salah seorang santri yang pernah aktif turut mengajar, namun entah mungkin karena kesibukan bekerja dia meninggalkan panggilan mulia, yaitu berdakwah di jalan Allah, setelah melepas sedikit kangen dan berbasa basi, dia mencurahkan kekecewaan hatinya terhadap masalah yang sedang dihadapinya, melihat masalah yang disampaikannya sebenarnya hanya masalah klasik, bahkan boleh dibilang tidak tergolong berat, namun aneh ,. Mengapa sulit sekali mengatasinya dan terasa berat, padahal dulu (sewaktu masih aktif berdakwah) banyak masalah pelik bahkan jauh lebih sulit dari sekarang mudah sekali mengatasinya, ada saja jalan keluar yang mudah menjadi solusinya, begitu tuturnya “.
Teringat pada Ayat Allah di atas “subhanallah,.. ternyata Allah kembali menunjukkan kebenaran pernyataannya, apa yang dialami santri tadi sebenarnya merupakan bukti nyata ,bahwa Allah tidak akan pernah membiarkan seorang hambanya yang sudah berjibaku secara estafet mengenalkan huruf demi huruf agar orang lain mengenal Dinullah menderita, betapa dekatnya pertolongan Allah pada saat kita berada dan berjuang di jalanNya, atau berusaha mencapai derajat taqwa dengan jalan mengajarkan suatu ilmu yang Allah ridhoi.
Dalam shalat yang menjadi kewajiban, kita sering membaca IYA KANA’BUDU WAIYAKA NASTA’EN “yang artinya “ hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan, dalam ayat ini sebetulnya sudah menjadi dalil atau tehnik yang sangat jelas bagi kita “bahwa permintaan kita kepada Allah harus juga diimbangi dengan kedekatan kepada Nya dalam bentuk menyembah, sembah dulu Allah baru kita mohon pertolongan Nya, dan tentunya semakin besar bentuk penyembahan kita kepada Allah, maka semakin besar pula pertolongan Allah kepada kita.
Sebetulnya dalam kehidupan kita sehari-hari banyak hal yang secara tidak sadar tanpa perlu kita minta namun Allah sudah memberikannya, itulah yang sering kita kenal dengan nikmat sehat dan afiat, lalu kenapa kita masih bertanya “kapan Allah mau menolong kita ? apalagi kita merasa berat tangan dan langkah untuk meluangkan waktu berdakwah dijalan Allah, ingatlah bahwa pertolongan Allah dalam ayat di atas akan berbarengan dengan akan diteguhkannya hati kita berada pada jalan Nya, jadi masihkah kita berat berjuang di jalan Allah ?
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda