Aqidah ahli sunnah
wal jamaah meyakini bahwa keduanya telah ada, bahkan jauh sebelum manusia itu
sendiri di ciptakan.
Dalam hal ini saya
akan meyakini dengan keimanan baik dengan dalil Aqli maupun dalil naqli, baik
ayat yang tersurat maupun juga tersirat.
Pertama: melalui syirah nabawiyah , yakni dalam
peristiwa isra dan mi’raj, di mana Rasulullah SAW, di perlihatkan oleh Allah
surga dan neraka berdasarkan hadits.
“Dari Anas bin Malik, dari Nabi {{{SAW}}}, beliau telah bersabda:
Ketika aku jalan-jalan di Surga, aku mendekati sungai yang di kedua bantarannya
terdapat kubah-kubah dari rangkaian mutiara. Aku bertanya: "Apa ini wahai
Jibril?" Ia menjawab: "Ini adalah al-Kautsar yang diberikan Tuhanmu
kepadamu." Maka ingatlah (ketahuilah) oleh kalian bahwa tanahnya atau
debunya adalah kesturi yang harum semerbak.
Ke dua : ayat al-qur,an dari sisi
lughawinya, (QS 3/131)
(#qà)¨?$#ur u$¨Z9$# ûÓÉL©9$# ôN£Ïãé& tûïÌÏÿ»s3ù=Ï9 ÇÊÌÊÈ
“ Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan
untuk orang-orang yang kafir.
Kalimat
U’EDDAT merupakan fiil mahdi , yakni predikat atau kata kerja dalam bentuk
mahdi atau lalu dengan makna lengkapnya “TELAH DI SIAPKAN.
Ke
tiga : juga ayat al-Qur,an yang konteksnya serupa dengan muamalah yakni jual
beli (QS 9/111)
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ
وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ
“Sesungguhnya Allah telah
membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga
untuk mereka.
Dalam ayat tersebut Allah menggunakan istilah jual beli, di
mana syarat terjadinya Aqad setelah
adanya barang, dan kata kerja (predikat) juga menggunakan kata kerja
lampau/lalu.
Wallahu a’lam.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda