1. Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu)
orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
3. Dan orang-orang
yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
4. Dan orang-orang
yang menunaikan zakat,
5. Dan orang-orang
yang menjaga kemaluannya,
6. Kecuali terhadap
isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki Maka Sesungguhnya mereka
dalam hal ini tiada terceIa.
7. Barang siapa mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui
batas.
8. Dan orang-orang
yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
9. Dan orang-orang
yang memelihara sembahyangnya.
10. Mereka Itulah
orang-orang yang akan mewarisi,
11. (yakni) yang
akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.
(QS 23: 1 s/d 11)
Maha suci Allah yang
merangkai susunan ayat-Nya begitu indah dan sempurna, dalam ayat ayat di atas
Allah tidak menerangkan apa keberuntungan menjadi orang beriman, namun
menjelaskan sifat-sifat dan ciri-ciri orang yang beriman, dengan mengetahui
sifat dan tanda, maka kita senantiasa berupa menempatkan diri dalam koridor
yang Allah kehendaki agar kita senantiasa berada pada posisi makhluk yang
mendapat nikmat terbesar dalam hidup yakni “IMAN.,
Ciri pertama ialah orang yang khusyu dalam shalat. Khusyu
baik dalam segi teknis kaifiyah shalat, yakni tumakninah, dan khusyu dalam
mengaplikasikan nilai shalat dalam kehidupan nyata seperti yang Allah jelaskan
pada ayat berikut ini.
45. Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
46. (yaitu)
orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka
akan kembali kepada-Nya. (QS 2:45,46)
Lalu sejauh manakah
tingkat kekhusyuan kita dalam shalat ? jawablah dengan hati nurani yang jujur
dan ikhlas,. Buatlah standarnya agar kita bisa mempertahankan dan meningkatkan
amaliyah shalat kita, sehingga tujuan pelaksanaan shalat “tanha ‘anil fahsha
wal mungkar dapat tercapai, meski relatif.
Selamat mengukur diri
sejauh mana kita menjadi mukmin dalam penilaian Allah..insya Allah bersambung.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda