Maka
keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di)
surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. (QS 20;121)
Ayat di atas
mengisahkan keadaan nabi Adam ketika melanggar larangan Allah, untuk tidak
mendekati apalagi memakan buah Khuldi, tapi karena tipu daya setan yang terus
dilancarkan melalui siti Hawa maka keduanya terjerumus terhadap larangan Allah.
“lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya,
kata aurat boleh jadi adalah pengertian hakiki, yakni aurat yang sebenarnya
dengan diperjelas oleh redaksi ayat setelahnya dengan kata “menutupinya
dengan daun-daun , karena lenyapnya pakaian ahli surga yang mereka
kenakan .
Namun saya memahaminya dari sisi majazinya, AURAT , berasal
dari kata “ara, ya’uru, auratan maknanya telanjang, Adam menutupi tubuh
telanjangnya tentunya karena rasa malu, perbuatan maksiat yang dilakukan oleh
Adam adalah sesuatu Aib, cela yang menimbulkan rasa malu, yang mana sebagai
manusia yang telah Allah ciptakan lebih mulia dari makhluk lainnya termasuk
Setan masih dapat jatuh kepada tipu daya setan, yang derajatnya berada di bawah
manusia .
Intinya dosa atau maksiat sebenarnya adalah sesuatu aib,
cela yang seharusnya membuat malu pelakunya, sebagaimana yang dialami Adam AS,
namun bagaimana bila maksiat yang dilakukan seseorang tak lagi membuat malu
pelakunya ?,. dalam hal ini nabi SAW menjelaskan tentang maksiat atau dosa,
ketika seorang sahabat bertanya .
“wahai Rasulullah apa dosa itu ? nabi menjawab
الاسم ما حاك في نفسك وكرهت أن يطلع الناس
Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan hatimu dan kamu malu
, tidak suka bila dilihat orang..
Begitulah yang terjadi pada nabi Adam, perbuatan maksiat
yang dilakukan telah membuat keduanya seperti telanjang bulat..
Namun dalam keterangan selanjutnya berbahagialah bila rasa
malu itu masih ada, karena itu bertanda kita masih punya iman, akan menjadi
musibah manakala maksiat yang kita lakukan tak lagi membuat kita gelisah,
hilanglah rasa salah dan berdosa ,hingga akhirnya kita berbuat dosa merasa
tidak bersalah..
Hingga akhirnya nanti enggan bertaubat.//. Naudzu billah.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda