MagzNetwork

Pesan yang terputus

Diposting oleh Mastindi | 23.39 | | 0 komentar »

Di ceriterakan dari Ummu Hisam “ bahwa Rasulullah SAW selalu membaca setiap jum,at di atas mimbar surat “Qah, wal Qur,anil masjid. ketika berkhotbah pada orang banyak.

Hadits terdapat dalam kitab bulugul maram min adillatil ahkam bab Jum,at .

Bila kita memahami hadits tersebut dari sisi dakwah maka kita dapat mengambil dua pelajaran.

Yang pertama dari segi waktu dakwah memang harus berkesinambungan /marathon agar pesan ajaran Islam sampai kepada manusia seberapa pun jauhnya generasi pengikutnya.

Yang kedua materi dakwah yang diajarkan oleh Rasulullah selalu paralel, sehingga dalam sebuah haditsnya sahabat menceriterakan rasul sering mengulang ulang materinya, sampai kami para sahabat memahaminya dengan baik .

Konsep dakwah yang telah diajarkan oleh yang mulia inilah yang tidak banyak dicontoh oleh para da’i sekarang, dakwah terkesan bersifat instan, materi bukan tarbiyah yang bersifat pembinaan , namun tak jauh dari materi tablig, bahkan di majlis taklim pun pola berdakwah tablig masih banyak terjadi.

Masih ingat saat menjelang pilkada, di Masjid dekat rumah , begitu bagusnya materi kutbah yang disampaikan, benar benar menyentuh bukan hanya materinya yang aktual, tapi akurasi penyampaiannya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yakni memilih pemimpin yang Muslim , sampai-sampai para ibu-ibu yang tidak mengikuti shalat jum,at ikut perduli mendengarkan bahkan bertanya kepada saya hukum memilih pemimpin dalam Islam. Namun sayang, tidak adanya system kerja sama yang baik antar Khotif membuat target yang diinginkan Khotif pertama boleh dibilang gagal total. Hal ini terjadi karena pada saat yang seharusnya begitu tepat, khotif yang mengisi jum,at selanjutnya materinya tidak paralel sama sekali dengan khotif sebelumnya.

Ini hanya sebuah visual micro dari kondisi dakwah yang carut marut, kalau tidak bisa dikatakan tabrak lari, di mana saat para jamaahnya begitu antusiasnya dengan materi sesuatu khotbah yang benar benar mereka butuhkan, saat ghirah mereka begitu tinggi melakukan amaliyah, tidak ada yang melanjutkan untuk memberi arahan yang lebih fokus.

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(QS 103;3)

Dalam ayat di atas ada dua hal yang kita perhatikan dalam berdakwah

Pertama kebenaran atau al-Haq adalah tujuan yang prinsip dalam dakwah.

Kedua sabar adalah strategi dalam menyampaikannya.kesabaran dalam menyampaikan al-haq sangat diperlukan bahkan menjadi faktor tertinggi dalam menyampaikan sebuah pesan, seperti yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah.

Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan keritik dan saran anda