Pada akhir tahun
ajaran baru yang tidak akan lama lagi, sebagai orang tua, pasti akan
dipusingkan dengan berbagai hal yang berkaitan dengan kewajibannya sebagai
orang tua , yakni memberikan pendidikan yang layak kepada putra-putrinya, dari
pendaftaran Online, membeli perlengkapan kegiatan belajar sampai jalan jalan
perpisahan.
Nah yang terakhir
inilah yang saya anggap aneh, kenapa aneh ?
Saya kasih contoh
sebuah lembaga pendidikan akan mengadakan perpisahan ke Bali (misalnya)dengan
anggaran biaya Rp. 600.000/siswa.
Anehnya kegiatan
tersebut adalah kegiatan extra/tambahan yang pada pelaksanaannya ,etikanya
harus sebuah panitia yang dibentuk oleh sebuah forum, dan forumnya jelas harus berasal
dari orang tua/wali murid. Meskipun kegiatan extra, rencana tersebut
dikondisikan sedemikian rupa, seolah olah wajib dan rugi bagi yang tidak ikut.
Yang aneh, yang
diundang hanya segelintir wali murid , bahkan ada yang hanya memberi tahu
kepada komite sekolah.
Singkat cerita
tahu-tahu ada pemberitahuan tentang acara tersebut, selembar kertas yang isinya
rincian biaya global (tanpa uraian), dan di bawahnya tertera catatan
“bagi yang tidak ikut serta, wajib membayar separonya” ....aneh
Bila siswa yang
tidak ikut karena sudah pernah ke Bali lalu membayar separo bisa di maklumi,
lalu bagaimana bagi siswa yang tidak mampu ? punya tabungan tapi sudah
dialokasikan untuk biaya pendidikan selanjutnya.
Harus membayar
separonya ? itu yang aneh. jelas tidak mendidik, bagaimana mungkin, bukankah
ini sama saja mensubsidi siswa yang mampu untuk bersenang-senang.
Penyelenggara beralasan
, biaya tersebut adalah asumsi dari kalkulasi pembayaran transportasi , atau sewa bis yang di bagi
dengan jumlah murid.. weleh.. weleh... kalau estimacinya 4 bis , lalu yang gak
ikut sejumlah satu bis, mau di kemanakan satu bisnya ?
Dalam pandangan
saya dewan guru adalah orang terpelajar... kegiatan tersebut adalah kegiatan
yang bersifat terencana, maka karena sifatnya yang terencana seharusnya disosialisasikan
jauh-jauh hari , ada deadlin yang berjenjang , atau batas waktu yang antara
hari H nya dengan batas pembayaran cukup waktu.
Dari sisi
manajerial, beri discoun bagi yang membayar lebih awal, beri sangsi bagi yang
membatalkan akad. Agar tidak terjadi fitnah buatlah open manajemen (manajemen terbuka)
karena boleh jadi ada segelintir wali murid yang merasa tidak mewakilkan kepada
siapa siapa Keputusan tour tersebut. Berilah laporan sirkulasi keuangan yang logis dan rasional. jaman
sekarang tempat hiburan mana yang karcis atau tiketnya yang tidak diketahui
harganya, apalagi dibeli untuk kolektif, tentu lebih murah. Kita tinggal lacak
di internet
Jauh di daerah
luar Jakarta seorang sahabat yang juga seorang guru Madrasah, juga mengadakan
kegiatan yang sama, menurut saya sangat etik dan ideal, ada panitia yang
ditunjuk oleh fourum , ada rincian biaya yang rasional , saat chatting saya tanya ‘bagaimana bila beberapa siswa ada
yang gak ikut ? kita kurangi jumlah armada bisnya, atau malah dari yang isi 40
menjadi bis ¾, kita tidak mau membebankan biaya transportasi kepada yang tidak ikut,
karena yang tidak ikut jelas karena tidak mampu. Saya tanya lagi’ kalau yang
tidak ikut mayoritas ? dia menjawab ‘ ya sudah kalau begitu tidak usah
jalan-jalan, atau cari alternatif lain yang memungkinkan semuanya bisa ikut
bergembira.
Sebagai orang tua,
terasa sekali beratnya biaya pendidikan bagi anak-anak, bukan hanya satu anak
tapi beberapa, memang benar sekolah sekarang gratis, tapi ada pembiayaan yang
tentunya tidak harus di tanggung pemda dan pemerintah.