Islam bukan hanya sekedar Istilah , baik secara lughawi (bahasa) maupun takrif
(divinisi)
Islam
mempunyai beberapa makna di antaranya, patuh, pasrah, berserah diri dan sejahtera,
seperti pada redaksi ayat pada surat 2
ayat 112, 128, 131 dan beberapa ayat lainnya
namun tidak
akan muttashil/bersambung redaksinya manakala manakala dihubungkan dengan ayat
ini.
Barangsiapa
mencari agama selain AGAMA ISLAM, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi. (QS
3;85)
Dan ayat ini
pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai ISLAM ITU JADI AGAMA bagimu.
(QS 5:3)
satu lagi
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS 2;208)
sejak Rasulullah di utus Non Muslim juga sudah ada, baik dari
kalangan Yahudi maupun Nasrani, karena Yesus diproklamirkan sebagai tuhan lewat
konsili Nizea pada tahun 325 M. Jauh Sebelum nabi yang Mulia kita lahir Tahun
570 M. Bahkan ketika “Uzair oleh orang Yahudi disebut sebagai anak tuhan.
Bila kita memahami ISLAM hanya sebatas istilah bahasa, maka
sama saja kita menganggap semua agama sama lalu di mana wala atau loyalitas
kita .
Padahal ekspansi ke berbagai belahan negeri yang dilakukan
baik mulai dari masa Rasulullah masih hidup maupun diteruskan oleh para sahabat
adalah mendakwakan Islam, sebagai satu satunya agama,namun bukan berarti
memaksa. Apa mungkin nabi salah dalam memaknai Islam dan kesalahan itu terus
terwariskan kepada para sahabat, tabi’en dan tabi’et tabien bahkan sampai
kepada ulama ulama penerusnya bahkan sampai sekarang...
Saya Muslim saya bangga sebagai Muslim, punya Tuhan yang tunggal, nabi yang terakhir, kitab yang
jelas dan terjaga keotentikannya.
Andai tuhan kita disalib bagaimana nasib kita, menyelamatkan
dirinya saja tidak bisa ketika ditangkap di bukit Golgota, bila ia penebus dosa
mengapa tidak menyerahkan diri, mengapa dosa harus ditebus bukankah Ia tuhan,
yang tinggal menghapus saja dosa hambanya, agar ia bisa tetap hidup sampai
sekarang dan kita juga merasakan dapat melihat tuhan.
Andai kitab kita ada perjanjian baru dan lama, ada barnabas lalu yang mana yang kita ikuti, karena isi tiap
kita kontra diktif satu dengan lainnya, bahkan pengarangnya, yohanes, lukas,
Matius dan Markus adalah para nabi (menurut mereka)yang hidup tidak sezaman dengan
nabi Isa..
Sekali lagi saya bangga menjadi Muslim, bukan hanya sebagai Arkan
(berkelakuan), namun sebagai identitas.