Zakat konsumtif dan produktif
berbeda dengan Zakat Fitrah yang
konsumtif, yakni harus di bagi habis agar esok hari rayanya semua dapat
bergembira dengan terjaminnya makan dan minumnya.
maka Zakat maal dengan sasaran 8
golongan lebih bersifat produktif , dimana dengan zakat yang dikelola secara
profesional oleh lembaga yang diakui , di usahakan mampu mengangkat derajat
para Mustahiq tahun ini bisa menjadi Muzakki tahun depan.
karena itulah selain pengelolaan yang profesional juga tepat
sasaran serta amanah, tak kalah pentingnya kesadaran dari wajib zakat (Muzakki)
untuk mengeluarkan sebagian hartanya melalui amil zakat yang di percaya.
tidak buruk memberikan zakat secara mandiri , namun
kesan riya dan rasa berhutang budi dari mustahiq sulit di hindari , padahal itu
adalah hak mereka yang dititipkan Allah diantara harta para aghniya. dan
pemberian zakat secara mandiri tak ada bedanya dengan fitrah juga bersifat
konsumtif, sehingga tidak heran data mustahiq setiap tahunnya dari itu ke itu,
artinya tak ada peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi nya melalui zakat
maal.
begitu pentingnya zakat , sampai masuk dalam dukun
Islam, dan sahabat/khalifah Abu Bakar RA sampai menyatakan perang terhadap
pengingkar Zakat.
terakhir, di bulan yang Mulia ini, di mana banyak
Muzakki yang berzakat karena janji pahala yang dilipat gandakan karena
kemuliaan Ramadhan oleh Allah, jangan sampai zakat kita bukan hanya salah
sasaran tapi salah pemanfaatan.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda