“BERJALAN DENGAN RASA MALU,Ungkapan tersebut merupakan bagian dari sepenggal
kisah
2 putri nabi Syu’aib AS. ketika bertemu nabi Musa AS, ketika Musa membantunya
mengambilkan air di sumur.
Rasa malu yang merupakan bagian dari iman sudah seharusnya
menjadi bagian yang wajib dimiliki setiap Muslim , dan lebih wajib lagi
dimiliki oleh kaum Hawa/Muslimah.
Hal ini tergambar dari sikap 2 putri nabi Syu’aib
yang diungkapkan dan diabadikan Allah dalam al-Qur,an ketika berjalan pun
keduanya memilih berada di belakang nabi Musa AS, dan Musa pun memilih berjalan
di depannya, makna filosofinya laki-laki adalah pemimpin bukan pengawal .
Nabi Musa dan 2 putri nabi Syu’aib khawatir bila
berjalan di depannya tiupan angin nakal akan menyingkap gaunnya , atau
setidaknya menunjukkan lekuk-liku tubuhnya.
Begitulah seharusnya Muslim dan Muslimah bisa saling
menjaga akhlaq saat
berinteraksi dengan lawan jenisnya.
Adapun laki-laki
tidak pada mahqamnya menjadi pengawal, melainkan sebagai pemimpin,
peminpin lebih tinggi dari sekedar mengawal, pemimpin mengayomi dan melindungi serta
memberikan kesejahteraan , adapun pengawal hanyalah melindungi.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda