Di ceriterakan
dari Ummu Hisam “ bahwa Rasulullah SAW selalu membaca setiap jum,at di atas
mimbar surat “Qah, wal Qur,anil masjid. ketika berkhotbah pada orang banyak.
Hadits terdapat
dalam kitab bulugul maram min adillatil ahkam bab Jum,at .
Bila kita
memahami hadits tersebut dari sisi dakwah maka kita dapat mengambil dua
pelajaran.
Yang pertama dari
segi waktu dakwah memang harus berkesinambungan /marathon agar pesan ajaran
Islam sampai kepada manusia seberapa pun jauhnya generasi pengikutnya.
Yang kedua materi
dakwah yang diajarkan oleh Rasulullah selalu paralel, sehingga dalam sebuah
haditsnya sahabat menceriterakan rasul sering mengulang ulang materinya, sampai
kami para sahabat memahaminya dengan baik .
Konsep dakwah
yang telah diajarkan oleh yang mulia inilah yang tidak banyak dicontoh oleh
para da’i sekarang, dakwah terkesan bersifat instan, materi bukan tarbiyah yang
bersifat pembinaan , namun tak jauh dari materi tablig, bahkan di majlis taklim
pun pola berdakwah tablig masih banyak terjadi.
Masih ingat saat
menjelang pilkada, di Masjid dekat rumah , begitu bagusnya materi kutbah yang
disampaikan, benar benar menyentuh bukan hanya materinya yang aktual, tapi akurasi
penyampaiannya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yakni memilih pemimpin
yang Muslim , sampai-sampai para ibu-ibu yang tidak mengikuti shalat jum,at
ikut perduli mendengarkan bahkan bertanya kepada saya hukum memilih pemimpin
dalam Islam. Namun sayang, tidak adanya system kerja sama yang baik antar
Khotif membuat target yang diinginkan Khotif pertama boleh dibilang gagal
total. Hal ini terjadi karena pada saat yang seharusnya begitu tepat, khotif
yang mengisi jum,at selanjutnya materinya tidak paralel sama sekali dengan
khotif sebelumnya.
Ini hanya sebuah
visual micro dari kondisi dakwah yang carut marut, kalau tidak bisa dikatakan
tabrak lari, di mana saat para jamaahnya begitu antusiasnya dengan materi
sesuatu khotbah yang benar benar mereka butuhkan, saat ghirah mereka begitu
tinggi melakukan amaliyah, tidak ada yang melanjutkan untuk memberi arahan yang
lebih fokus.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.(QS 103;3)
Dalam ayat di atas ada dua hal yang kita perhatikan dalam berdakwah
Pertama kebenaran atau al-Haq adalah tujuan yang prinsip dalam dakwah.
Kedua sabar adalah strategi dalam menyampaikannya.kesabaran dalam
menyampaikan al-haq sangat diperlukan bahkan menjadi faktor tertinggi dalam
menyampaikan sebuah pesan, seperti yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah.