Sekuler , merupakan bahasa asing yang di bakukan menjadi bahagian dari bahas Indonesia yang secara divinisi ialah pemisahan antara agama dan negara atau lebih luwesnya pemisahan/menjauhkan nilai agama dengan kehidupan yang bersifat bendawi/duniawi.
Sekulerisasi dalam segala bidang kehidupan merupakan upaya dunia barat dalam menghancurkan Islam, karena dengan hal tersebut seorang Muslim akan mempunyai pandangan yang sama dengan mereka dalam menilai sesuatu hal, yakni tidak menjadikan agama sebagai landasan dalam berpikir dan berbuat, sehingga warna dari segala perbuatan dan aktivitasnya tak mempunyai corak yang mengesankan atau mengindikasikan dia seorang Muslim.
Dalam kapasitas kita sebagai seorang muslim secara naluriah/fitrah kita yang mencintai Islam sebagai landasan atau dasar dalam berbuat dan berbicara kita membenci sekularisasi atau ideologi sekuler mewarnai aktivitas kita , namun tidak kurang pahamnya kita terhadap ajaran agama kita yang bersifat universal maka bukan hal yang mustahil ideologi sekuler menjadi pilihan kita saat merasa menguntungkan. Salah satu contohnya , dalam berniaga Islam telah memberikan kode etik yang jelas antara penjual dan pembeli, yakni adanya saling kerelaan, tak adanya unsur penipuan atau memanfaatkan ketidak tahuan konsumen terhadap sesuatu barang menjadikan kesempatan mengambil untung sebanyak-banyaknya , atau menimbun barang lalu menguasai peredaran sesuatu barang hingga dapat mengendalikan harga sesuka hatinya, lalu beranggapan hal ini tidak ada kaitannya dengan agama.
Allah mengutus Rasulullah bukan hanya sebagai pendakwah namun juga sebagai figur yang perbuatannya menjadi panutan dan menjadi lengkap misi kerasulannya karena beliau bukan hanya sebagai da’i tapi juga sebagai presiden, panglima, pedagang bahkan penggembala, tepatlah apa yang di firmankan Nya.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS 33;21)
Islam sebagai sebuah ideologi mempunya ajaran yang lengkap baik secara terperinci maupun tersirat yang membuka peluang untuk dilakukan kajian yang menghasilkan beberapa ijtihad, seperti yang telah dilakukan oleh para ulama yang diakui keilmuwannya, hal ini juga Allah singgung dalam al-Qur,an
“Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan (QS 2;220)
Kembali kepada ajaran Islam dan dalami ajaran agama Islam adalah solusi agar kita tidak terjebak melakukan praktek sekularisasi yang bila kita berlama lama terlibat di dalamnya akan menjadikan kita merasa tidak bersalah dengan ideologi kafir tersebut.
Ketika Rasulullah Saw. menantang berbagai keyakinan bathil dan pemikiran rusak kaum musyrikin Mekkah dengan Islam, Beliau dan para Sahabat ra. menghadapi kesukaran dari tangan-tangan kuffar. Tapi Beliau menjalani berbagai kesulitan itu dengan keteguhan dan meneruskan pekerjaannya.