Pernahkah anda mendengar nama kaum Asy-Syinqithi?.Kaum Asy-Syinqthi ini
merupakan kaum yg sangat di kenal dan di hormati terutama di Arab Saudi.Apakah
yang membuat mereka begitu istimewa?.
Berasal dari benua Afrika atau lebih tepat lagi dari negara Mauritius,kaum
Asy-Syinqithi mendiami kawasan pedalaman padang pasir dan menjalani kehidupan
yang jauh dari arus kemodernan dan teknologi.
Kehebatan suku ini dalam menuntut ilmu adalah sebab yang menjadikan suku
ini sangat istimewa.Inilah faktor yg menyebabkan kaum ini begitu di
hormati.Tambahan pula,sistem dan cara pembelajaran mereka berbeda sama sekali
dengan sistem pembelajaran yg terdapat di dunia pada hari ini.
KECINTAAN KAUM ASY-SYINQITHI KEPADA ILMU
Secara adat dan kelaziman,jika ada kanak² berumur 7 tahun tetapi masih
belum menghafal Al Quran,disana ini merupakan satu perkara yang aib dan
memalukan kedua orang tuanya.
Mereka mulai di dengarkan dengan Al Qur’an bukan hanya sejak kecil,tapi
bermula sejak dari bayi .Ketika ada seorang ibu hamil,dia tidak akan
menghabiskan waktu hanya dgn tidur dan beristirahat semata.Sebaliknya,ibu
tersebut akan sentiasa mengisi waktunya dengan muroja'ah hafalannya.
Kemudian,setelah bayi itu lahir,keseluruh ahli keluarga akan muroja’ah.
Contohnya,seorang anak akan muroja’ah kepada bapa atau ibunya.Anak itu
diwajibkan untuk muroja’ah di depan adiknya yang masih bayi .Pendek kata,Al
Quran dengan kehidupan kaum ini ibarat isi dengan kuku.Hatta ketika si ibu
sedang menggendong bayi pun,aktivitasnya muroja’ah ini tetap di buat.
*Muroja'ah=Aktiviti pembacaan Al-Quran secara bersama sama.Ia adalah kaedah
mengulang dan menghafal Al-Qur'an*
Ketika mereka berusia 7 tahun dan ke atas, mereka akan pergi kepada
masyaikh untuk belajar agama.Kelas atau bilik darjah mereka bukanlah seperti yg
terdapat di negara kita sebaliknya hanyalah sebuah pondok yg terletak di tengah
gurun pasir yang panas.Di situlah proses belajar dan mengajar dilakukan.
Mungkin dalam pemikiran kita,ini adalah satu perkara yg sedikit perih
disebabkan faktor seperti cuaca yang panas membakar. Namun bagi mereka,itu
adalah merupakan satu nikmat.Rasa ingin tahu yang tinggi dalam diri mereka
membuat sedikit ilmu yang di peroleh adalah berupa satu nikmat dan rezeki yang
melimpah.Berbeda dengan diri kita yg menganggap rezeki dan nikmat itu adalah
HARTA!!"...
SISTEM DAN CARA PEMBELAJARAN
Ketika Syaikh yang mengajar berkata "ISTAMI' (bererti
'dengar'),kesemua pelajar akan segera mendengarkan fokus.Mereka akan fokus dan
memberi penuh perhatian kepada apa yg dikatakan oleh Syaikh tersebut.Tidak akan
ada yang berani berperilaku sambil bercanda.
Setelah Syaikh selesai memberikan penerangan secara terperinci dan panjang
lebar,barulah para pelajar akan mulai menulis kembali apa yg telah di
ajarkan.Uniknya,mereka ini bukannya menulis diatas kertas tetapi di batu,
daun,kulit pohon dan sebagainya yang di bawa dari rumah.
Mungkin kita tertanya²,kenapa tidak pakai kertas?.Bukankah ianya lebih
mudah dan praktikal?...Jawabannya,kerana memang begitu sistem dan cara
pembelajaran mereka. Penggunaan kertas memang di larang.Paling tidak pun,hanya
sehelai saja kertas yang di bolehkan.
Setelah para pelajar selesai menulis,Syaikh akan mulai memeriksa dan
menyimak penulisan pelajarnya.Jika terdapat kesalahan,maka akan dikembalikan
untuk di perbetulkan,sehingga nantinya sama persis seperti apa yang telah di
ajar dan diucapkan oleh Syaikh tadi.
Setelah mendapati kesemua dari pelajarnya telah menulis dengan betul,Syaikh
akan menyuruh pelajar² ini 'menghapus' penulisan mereka tadi.Anda mungkin akan
berasa heran kenapa tulisanya perlu di hapus?.
Di sinilah kehebatan dan keunikanya cara pembelajaran mereka.Kuncinya ialah
ketika syaikh memeriksa kembali apa yg di tulis oleh pelajarnya tadi.Dari situ
dapat menunjukkan para pelajar sudah faham,ingat dan menguasai sepenuhnya apa
yg telah di ajarkan oleh syaikh .Jadi,tidak ada yg perlu di kuatirkan jika
penulisan itu di hapus kerana isinya sudah 'melekat' dalam kepala para pelajar.
Syaikh kemudiannya akan meneruskan sesi pembelajaran yang seterusnya.Dan
itu sama seperti sebelumnya...Penerangan lisan,pelajar menulis kembali apa yg
di ajar, simak dan membetulkan penulisan pelajar jika terdapat kesalahan apa yg
telah di tulis.Begitulah seterusnya sehingga tamat sesi pembelajaran pada hari
itu.
Di rumah,barulah pelajar² ini akan menulis kembali apa yang telah di
pelajari tadi.Sangat luar biasa,mereka mampu untuk mengingatnya walau pun baru
saja mempelajarinya dalam waktu yang sangat singkat.
BERGELAR MUFTI PADA USIA 17 TAHUN
Lazimnya,pada usia 17 tahun mereka sudah pun khatam dan hafal kitab²
seperti 'Kutubut Sittah','Bulughul Marram' dan juga kitab-kitab klasik
lain.Umumnya mengetahui kitab² ini memang luar biasa ketebalannya.Jadi,bisa
kita bayangkan berapa banyak jumlah hadits yg terdapat dalam kitab2 tersebut?.
Apa yg lebih menakjubkan adalah,mereka bukan hanya sekadar menghafal matan
haditsnya sahaja.Tetapi kesemuanya termasuk rijalul hadits,biografi muhaddits,
mengambil hadits dari siapa,dinyatakan tsiqah atau tidak oleh 'ulama dan
sebagainya.
Tidak heranlah jika mereka ini boleh dan mampu menentukan sendiri sanad
hadits tersebut shahih atau tidak dengan hanya mendengar sahaja sesuatu hadits
itu.Semuanya 'melekat' di dalam isi kepala.
Tidak heran dalam usia yg sebegitu muda,mereka ini sudah layak bergelar
mufti dan berkemampuan mengeluarkan fatwa.
Sebenarnya terdapat banyaknya ulama' yang berasal dari Mauritius.Tetapi
mereka jarang menonjolkan diri lantaran sibuk dengan aktivitas belajar dan juga
mengajar.Jika anda bertemu dengan nama yang berakhir dengan “ASY
SYINQITHI”,mereka itu adalah golongan yang lahir dari sistem pembelajaran
secara tradisional di Mauritius; menghafal dan mencatatnya diatas kayu
(lahwah).
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan keritik dan saran anda