Majlis adalah sarana berkumpul baik untuk taklim maupun yang
lainnya, untuk lebih tertata terkadang
majlis ditingkatkan fungsi nya menjadi organisasi agar setiap person punya
tanggung jawab dalam menata dan memajukan majlisnya.
Seorang berkumpul dan bersahabat lalu mengikat diri dalam
sebuah organisasi biasanya karena ada kesamaan , kesamaan hobby kesamaan
profesi kesamaan tujuan , bahkan
kesamaan peruntungan, dari sinilah di mulai sebuah majlis akan solid atau tidak
.
Dalam sebuah majlis ilmu , yang Allah janjikan kebaikan
bagi penuntutnya , akan terlihat kecintaan dari pecintanya ketika sedang
berlangsung kajiannya, menyimak atau melakukan hal yang sama sekali tidak
berkaitan dengan kajian , atau malah melakukan hal yang mengganggu
berlangsungnya majlis ilmu.
Para salafush shalih mencontohkan bagaimana cintanya mereka
kepada ilmu , sehingga mereka mensucikan badan dari najis ketika akan taklim , dan menyimak dengan sengguh sungguh kata
demi kata yang disampaikan oleh gurunya , bahkan dengan mencatat untuk mengikat
agar ilmu yang disampaikan dapat terekam dalam catatan , sehingga mudah di
lihat sewaktu waktu ketika lupa.
Adapun Majlis yang tidak di dasarkan kepada kecintaan
kepada Ilmu Allah , dapat juga kita lihat kesolidan mereka , namun persatuan yang
didasarkan kepada kesamaan hobby , kesamaan profesi dan mungkin juga kesamaan
peruntungan, ketika mereka berkumpul berajelis akan menjadi batil (sia-sia) manakala
diawal, di tengah dan diakhir majlis tidak satu pun ayat Allah di sebutkan, tak ada dzikir dan tidak ada shalawat di dalamnya.
“Tiada suatu golonganpun yang duduk menghadiri suatu
majelis tapi mereka disana tidak dzikir pada Allah swt. dan tak mengucapkan
shalawat atas Nabi saw., kecuali mereka akan mendapat kekecewaan di hari
kiamat”. (HR Turmudzi)
Cintailah Majlis Ilmu untuk mencari kebenaran sampai kita
yakin akan kebenaran itu.