Rukhsah, maknanya adalah dispensasi atau keringanan dalam menjalankan ibadah saat seorang mendapat udzur syar’e yang menghalangi kesempurnaan beribadah saat ditunaikannya
Dalam bulughul maram bab “shalatnya musafir dan orang sakit, pada salah satu haditsnya ada yang berbunyi “Allah senang seorang hamba menerima rukhsahNya sebagaimana ia senang hambanya membenci maksiat.
Rukhsah adalah adalah wujud lain dari kasih sayang Allah, dalam makna yang lain bisa di artikan Rukhsah adalah kebaikan Allah yang diberikan kepada hambaNya. Tapi posting ini bukan rukhsah dalam terminologi fiqih, tapi saya alihkan kepada..
Saat seseorang dengan keikhlasan hati menawarkan budi baiknya kepada kawan atau kerabatnya, yang semata-mata ikhlas demi mengharap ridha Allah, lalu kita mengabaikan kebaikannya, yang andai kata kita pedulikan, berapa banyak manfaat yang kita peroleh , bukan hanya terjalinnya harmonisasi hubungan sosial, dengan terjadinya silaturrachim, namun juga pahala yang kita peroleh karena menyambut kebaikan yang ditawarkan oleh orang lain merupakan ibadah.
Sebagaimana dalam sebuah hadits “apabila kamu di undang dalam sebuah walimah maka datangilah..
Walimah, maknanya secara umum adalah pesta, tentunya yang dimaksud bukan pesta ma’siat.. saya ambil contoh saat kita diundang dalam iftar jama’e (buka bersama) syukuran atas sesuatu nikmat yang diperoleh.. atau yang semacamnya.
Betapa banyak alternatif saat kita mendapat jalan yang buntu untuk menjalin silaturrachim... namun sangat disayangkan,kita tak pernah jeli, kurang peka,mengapa sahabat kita atau saudara kita mesti menempuh jalan yang tidak biasa untuk menjaga tali silaturrachim agar tetap terjaga, rasa sensitivitas kita seakan berubah menjadi baal /kebal, saat silaturrachim ingin di jalin dalam suasana yang lain.