Kalimat Tauhid yg bersanding dgn kalimat pengakuan akan kerasulan nabi Muhammad saw. Merupakan bagian yg tak tertinggalkan di lisan seorang Muslim, karena merupakan bagian dari bacaan shalat yg kita kenal dgn Tasyahud, bahkan Imam safi’e mengatakan merupakan bacaan wajib dalam dalam, sebagian Imam yg lain mengatakan hukumnya adalah sunnah Muakkadah. Namun seberapa berpengaruhkah 2 kalaimat syahadat yg kit baca itu ? hal ini tergantung seberapa besar pemahaman kita akan kutamaan dan pentingnya syahadatain itu.
Ada bebrapa hal yang penting kita fahami mengenai syahadataini tersebut.
Pertama:
Syahadat sebagai pintu masuk seorang muallaf kedalam Islam, pengakuan akan ke Esaan Allah dan kerasulan nabi Muhammad adalah lisensi atau akte Lisan dari seorang hamba yg kembali kepada fitrahnya, karena seorang manusia pada Fitrahnya adalah seorang Muslim, sebagaimana perjanjiannya dalam alam rahim.
Kedua
Syahadat sebagai inti dari ajaran Islam, karena semua amal kita akan bernilai ibadah manakala di lakukan dgn keikhlasan hati, ikhlas berarti melakukan suatu (hal yg baik menurut Allah dan rasulnya) semata mata karena (mencari ridha) Allah, kalimat Ikhlas (kata, dlm bahasa Indonesia) berarti mentauhidkan Allah, dgn cara apa yg telah di contohkan oleh rasulnya, Muhammad saw. Bukankah surat 112 disebut surat al-ikhlas karena di ayat pertamanya merupakan pengakuan secara rububiyah (ketuhan Allah yg Esa)
Ke tiga
Syahadatain merupakan konsep untuk memperbaiki tatanan masyarakat yang rusak, karena syahadat juga mengandung makna sumpah, ikrar dan janji untuk hidup dalam koridor ajarannya yg menjadi acuan bagi setiap pemeluknya , yaitu al-Qur,an dan as_sunnah, bukankah salah satu rukun Iman juga mengimani kepada kitab Allah, (utk kitab lain kita hanya wajib mengimaninya/percaya adanya, namun untuk al-Qur,an selain wajib percaya adanya kita wajib melaksanakan isinya), hal ini juga di akui oleh kalangan peneliti di luar Islam “bahwa al-Qur,an adalah kitab yg sangat universal, dan termasuk mu’jizat yg ada hingga kini.
Ke empat.
Syahadat adalah hakikat da’wah para rasul (QS 6;19) karena semua rasul baik yag disebutkan maupun yang tidak disebutkan dalam al-Qur,an menyeru pada satu tujuan yaitu meng Esakan Allah, dan menjauhi perilaku syirik, bahkan syirik adalah dosa yang tiada terampuni (QS 4:48)
Ke lima
Syahadat merupakan kunci menuju surga, tentunya bukan dalam makna yang sederhana, seperti seorang mengucapkannya lantas karena itu dia mendapat jaminan surga, tanpa perlu memahami kosekwensi dari ucapan atau pengakuannya tersebut.(QS 18:5) wallahu a’lam..