MagzNetwork

Kapan datang pertolongan Allah

Diposting oleh Mastindi | 04.36 | | 0 komentar »
`tBur È,­Gtƒ ©!$# @yèøgs ¼ã&©! %[`tøƒxC ÇËÈ   çmø%ãötƒur ô`ÏB ß]øym Ÿw Ü=Å¡tFøts 4
Dan barang siapa yang bertakwa kepada
 Allah, maka akan di jadikan baginya jalan keluar (dari kesulitan) # dan akan diberikan rizeki dari arah yang tidak di 
duga-duga (QS 65 : 2,3)

Ketika membaca dan merenungi ayat ini, 
terdetik pertanyaan dalam hati yang masih terbingkai oleh keawamam wawasan pada aspek dinullah yang diiringi rendahnya kadar keimanan, benarkah janji Allah ? bukankah Allah adalah Zat yang tidak pernah ingkar janji. Tapi mengapa kesulitan silih berganti mendera seakan tak pernah mau beranjak.

Sebagai seorang Muslim kita di ajarkan untuk selalu berbaik sangka kepada Allah sebagaimana yang Allah ajarkan (QS 10:44),

Dalam ayat tersebut garis  starnya ialah “siapa yang bertakwa. Adapun hadirnya   solusi dari masalah yang kita hadapi berikut rizeki dari arah yang tidak terduga sebenarnya adalah buah dari kedekatan kita kepada Allah.

Maka, taqwa sebenarnya adalah investasi amal dan menjadi syarat yang harus kita tanam dan harus kita pupuk serta  kita pelihara secara maksimal, karena buah yang akan kita petik , yang kita harapkan menjadi jalan keluar atau solusi dari segala kesulitan kita berikut mudahnya rizeki mendatangi kita, tergantung bagaimana kita menanam inves amaliah kita.

Lebih jelasnya lagi, ayat di atas parallel dengan ayat lain hingga lebih memperjelas maksudnya.

$pkšr'¯»tƒ z`ƒÏ%©!$# (#þqãZtB#uä bÎ) (#rçŽÝÇZs? ©!$# öNä.÷ŽÝÇZtƒ ôMÎm6s[ãƒur ö/ä3tB#yø%r& ÇÐÈ  

“ Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS 47;7)

Dengan demikian poinnya menjadi jelas, yakni’ yang membuat kita sulit keluar dari berbagai masalah terletak pada diri kita sendiri , yaitu benarkah kita sudah termasuk orang yang bertakwa ?


manipulasi photo di dalam/luar gelas

Diposting oleh Mastindi | 00.42 | | 0 komentar »
Bermain dengan photo shop memang asik, saya sendiri pun terkadang sampai lupa waktu, tahu tahu jam 00, kali ini saya akan coba memposting manipulasi Photo di dalam dan diluar gelas.

langkah pertama :Langkah awal. Siapkan  dua buah Photo, dan tentu yang pertama adalah fhoto gelas sebagai bagron , untuk yang satunya saya gunakan sebagai objeknya adalah adalah bidadariku tersayang







Ke dua : Klik gambar gelas yang nanti akan menjadi latar atau bagron .. lalu tekan ctrl + j maka gambar akan tergandakan secara otomatis seperti gambar di bawah


Ke tiga :Lalu seleksilah Photo dengan menggunakan rectanguler untuk kotak atau Elliptical untuk oval & bulat ,letaknya di pojok kiri atas no 2 setelah kursor


Ke empat : Klik edit  à copy di pojok atas



 Ke lima : Lalu klik gambar gelas sebagai latar .. lalu klik edit à paste, geser – geserlah bentuk frem sedemikian rupa agar tidak lebih besar dari gelas, karena kalu lebih besar menjadi janggal, untuk memperbaiki gunakan “layer à layer style à  blending Option... kotak katiklah di situ sesuai selera anda .. setelah selesai klik oke.



 Ke enam : Langkah selanjutnya seret atau draglah gambar layer 1 ke arah gelas, ingat di arah gelas harus pas hingga garis putih nampak, pas kan gambar mata ketemu mata, sehingga hasilnya seperti di bawah.


ke tujuh :Lalu rubahlah angka 100 pada fail sesuai kehendak anda, tentunya Photo harus terlihat samar.ingat yang aktif layer 1




Delapan :Selanjutnya klik masih di layer 1 klik add layer mask letaknya di pojok bawah seperti kamera kotak, dan lihat hasilya pada layer 1 ada tambahan kotak baru



Terakhir :Lalu klik eraser untuk menghapus histori, sapukan pada bagian Photo yang diluar gelas, sehingga nampak seperti di luar gelas


Selamat berkreasi





jangan golput

Diposting oleh Mastindi | 07.58 | | 0 komentar »
Demokrasi memang bukan bagian dari ajaran Islam, apalagi system itu merupakan wasilah memilih pemimpin, maka sangat mungkin orang kafir, munafik dan dzalim menjadi pemimpin, tapi untuk merubahnya tidak semudah membalik telapak tangan, karena itulah banyak saudara kita dari kalangan syalafi juga HT bahkan JAT memilih Golput dengan entri poinnya karena tidak bersesuaian dengan system Islam yakni Syuro.
Saya hanya berandai-andai ...

andai seluruh ummat Islam (yang benar benar islam) yang jumlahnya mayoritas memilih Golput, saya punya keyakinan pemilu akan tetap berlangsung , dan sangat mungkin ini sebagai tiket gratis bagi orang kafir dan sekuler sebangsa JIL melenggang mudah masuk senayan dan Istana serta menduduki posisi penting dan strategis , sebagai konsekuensi dari terpilihnya mereka.

Kita juga tahu tugas anggota legislatif bertugas  membuat undang undang sebagai instrumen dalam menjalankan kebijakan , adapun presiden yang punya hak prerogatif  juga bisa mengeluarkan kepres,(Keputusan presiden)  menteri  pun juga bisa mengeluarkan permen (peraturan menteri) sedangkan kepala daerah juga bisa membuat perda (peraturan daerah).

Dan mereka semua seperti  yang saya katakan di atas , adalah orang kafir dan sekuler , tentunya sebagaimana yang Allah katakan “

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS 2;120)

Yang perlu menjadi catatan kita ialah yahudi bukan sebagai sebuah bangsa , akan tetapi Yahudi Melayu, yakni bangsa Melayu dengan ideologi yahudi, di mana mereka pasti akan menjadikan Islam sebagi musuh bersama, dan di posisi mereka yang strategis dan bisa bekerja sama baik dalam hal kekuasaan maupun finansial sangat memungkinkan untuk membuat sebuah kebijakan yang sangat merugikan Ummat Islam, baik secara terang-terangan maupun tersembunyi dengan kedok toleransi maupun sejenisnya.

Masih ingat jaman orde baru ?.. di mana ummat Islam benar-benar marginal karena perannya dikebiri, para khotib di awasi dan banyaknya rekayasa-rekayasa yang memojokkan Islam, semua itu tidak lepas dari “di mana posisi jabatan-jabatan strategis dikuasai oleh kalangan mereka.

Lalu apa jadinya kalau hal itu terjadi.

Kini saudara – saudara kita berjuang masuk parlemen dengan ijtihad politiknya, kita tidak tahu apa isi hati mereka,  namun yang jelas telah banyak kerja-sama antar partai Islam mengeluarkan kebijakan-kebijakan kepada ummat Islam dari uud seperti UUD perkawinan, sisdiknas dll maupun perda-perda syareah telah mewarnai perundang-undangan yang ada sebagi hasil jerih payah dan perjuangan mereka dalam mempersembahkan yang terbaik yang mereka mampu , meski harus berhadapan dengan partai besar.

Bukan hanya itu, keberadaan mereka di posisi penting ,baik di eksekutif maupun legislatif membuat gerakan Islam menjadi diperhitungkan dan mempunyai nilai tawar tinggi serta tidak begitu mudah di peralat dan direkayasa, apalagi sampai di bubarkan, sekali lagi ada peran penting sebagai sifat amanah meski relatif.

Untuk rekan-rekan syalafi , HTI dan yang merasa punya loyalitas kepada Islam, apakah kita diam saja saat ada saudara kita yang berjuang dengan ijtihad politiknya, sementara musuh-musuh Islam sudah sangat optimis mampu meraup suara , sekali lagi meraup suara dari saudara –saudara kita yang menjadi korban penggiringan opini dan pencitraan palsu.
Jalan dakwah anda kami hargai, bantu jugalah saudara – saudara kita yang telah memberi celah dengan kebijakan yang mereka perjuangkan sehingga anda dapat berdakwah tanpa rasa cemas.


Apakah surga dan neraka sudah ada ?

Diposting oleh Mastindi | 23.57 | | 0 komentar »
Aqidah ahli sunnah wal jamaah meyakini bahwa keduanya telah ada, bahkan jauh sebelum manusia itu sendiri di ciptakan.
Dalam hal ini saya akan meyakini dengan keimanan baik dengan dalil Aqli maupun dalil naqli, baik ayat yang tersurat maupun juga tersirat.

Pertama:  melalui syirah nabawiyah , yakni dalam peristiwa isra dan mi’raj, di mana Rasulullah SAW, di perlihatkan oleh Allah surga dan neraka berdasarkan hadits.

Dari Anas bin Malik, dari Nabi {{{SAW}}}, beliau telah bersabda: Ketika aku jalan-jalan di Surga, aku mendekati sungai yang di kedua bantarannya terdapat kubah-kubah dari rangkaian mutiara. Aku bertanya: "Apa ini wahai Jibril?" Ia menjawab: "Ini adalah al-Kautsar yang diberikan Tuhanmu kepadamu." Maka ingatlah (ketahuilah) oleh kalian bahwa tanahnya atau debunya adalah kesturi yang harum semerbak.

Ke dua : ayat al-qur,an dari sisi lughawinya, (QS 3/131)

(#qà)¨?$#ur u$¨Z9$# ûÓÉL©9$# ôN£Ïãé& tûï̍Ïÿ»s3ù=Ï9 ÇÊÌÊÈ  

Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.

Kalimat U’EDDAT merupakan fiil mahdi , yakni predikat atau kata kerja dalam bentuk mahdi atau lalu dengan makna lengkapnya “TELAH DI SIAPKAN.

Ke tiga : juga ayat al-Qur,an yang konteksnya serupa dengan muamalah yakni jual beli (QS 9/111)

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

Dalam ayat tersebut Allah menggunakan istilah jual beli, di mana  syarat terjadinya Aqad setelah adanya barang, dan kata kerja (predikat) juga menggunakan kata kerja lampau/lalu.

Wallahu a’lam.