MagzNetwork

Aplikasi hadits Eka bhakti

Diposting oleh Mastindi | 16.53 | | 0 komentar »
Hadits merupakan tafsir yang paling shaheh bagi al-Qur,an, ada beberapa kitab hadits dari shaheh Bukhari, shahe Muslim dan beberapa kita hadits yang di bukukan berdasarkan perawinya, yang kita kenal dengan kutubus sitah.

Bagi anda yang sering berinteraksi dengan pc atau leptop kini ada aplikasi yang memudahkan anda untuk mempelajari hadits sebagai bekal untuk berdakwah, setidaknya untuk orang orang terdekat anda.

Untuk menggunakan sofwer  ini cukup mudah  hanya saja diperlukan keterampilan berbahasa Arab, karena sepertinya memang aplikasi ini di buat khusus bagi yang mengerti dan sering membaca hadits, artinya bagi orang yang banyak mengenal kosa kata bahasa Arab paling tidak banyak membaca hadits sehingga mudah mengingat maknanya.

Baiklah langsung saja kita ke link dari aplikasi tersebut yang anda dapat download di sini.


Siapa pilihan anda.

Diposting oleh Mastindi | 16.46 | | 0 komentar »
Sebentar lagi tepatnya 9 Afril 2014 kita akan memilih pemimpin negara dan wakil kita di parlemen.sekali lagi pemimpin negara bukan pemimpin agama, kenapa ? karena Indonesia bukan negara yang diatur atas dasar syareah, Indonesia adalah negara sekuler yang diatur oleh sebuah konstitusi hasil kompromi para wakil rakyat , tidak soal apa itu bertentangan dengan syareat atau tidak   yang terpenting konstitusi itu lahir setelah disetujui  oleh suara terbanyak.
Kita butuh pemimpin yang kapabel dan kredibel , atau yang bisa bekerja secara profesional hingga bisa berbuat adil tidak memihak kepada golongannya saja, dan mempunyai moral yang baik agar tindakannya sebagai seorang leadher menjadi contoh bagi ummat sehingga kebijakan dan regulasi yang di buatnya mendapat support dan kepercayaan dari masyarakat.

Demokrasi berbeda dengan syuro yang menjadi konsep dasar pemilihan pemimpin dalam Islam, demokrasi yang artinya “hukum rakyat (berasal dari bahasa Yunani) mekanismenya adalah menghitung jumlah suara, bukan menimbang mutu suara , satu orang satu suara, tidak ada bedanya suara seorang maling dengan suara seorang ulama. Adapun konsep syuro , atau musyawarah dalam memilih pemimpin dalam Islam ialah memilih yang terbaik dari yang terbaik oleh orang-orang terbaik, bukan yang terbanyak tapi yang lebih dekat kepada al-haq  di sisi Allah.

Menurut saya’ sebagai rakyat dan sebagai Muslim kita harus punya andil mengarahkan arah perjalanan bangsa ini melalui kebijakan para wakil yang kita pilih sebagai wasilahnya. Oleh  karena itulah memilih wakil yang akan menjadi pembawa aspirasi kita dan pemimpin yang akan menjadi imam di mana  dalam system konstitusi yang kita anut mempunyai hak prerogatif atau hak istimewa harus mempunyai ikatan emosional  secara ideologi atau se Aqidah.

Sulit menerapkan hukum Allah di sebuah negara sekuler, namun apa yang tidak bisa kita lakukan seluruhnya jangan tinggalkan semuanya,  (mengambil ungkapan dari alm. KH Zaenuddin Mz)lakukan sebagian yang tidak bertentangan dengan hukum yang ada, para wakil kita yang masih punya loyalitas kepada Islam atau “wala dan barra dengan konstitusi yang mereka setujui masih memberikan celah yang bisa kita manfaatkan untuk mengangkat dan menjaga “Ezzah atau kehormatan kaum Muslimin.


Atas dasar itu pilihlah pemimpin yang mempunyai sifat “wala atau loyalitas yang tinggi kepada Din ini,  yakni Islam, karena dengan Islamnya yang baik dia bisa berlaku  adil (menempatkan sesuatu pada tempatnya) atau profesional, dan juga punya sifat Barra, yakni mampu melepaskan diri dari hal-hal yang di luar koridor ridha Allah sehingga dia bisa melakukan tugas legislasinya dengan penuh amanah.