MagzNetwork

KISAH SEBUAH GELAS

Diposting oleh Mastindi | 18.09 | | 0 komentar »


Suatu ketika sebuah Gelas jatuh terbanting dan pecah  dengan suara keras  ke atas lantai.
Suatu peristiwa sederhana dan logis , tapi ternyata tidak sesederhana itu setiap orang mengasumsikan kejadian tersebut.

Berbagai asumsi (pernyataan tanpa bukti) pun bermunculan

Pertama : gelas sengaja dijatuhkan

Kedua : gelas licin

Ketiga : ada yang berusaha menarik

Ke empat : karena adanya gravitasi

Kisah di atas hanya sebuah tamsil/gambaran dalam kehidupan ini , sebagai sebuah contoh adalah pada kehidupan sebuah rumah tangga, ketika terjadi suatu permasalahan yang menimpa bahtera rumah tangga tersebut, berbagai dugaan akan muncul , mulai dari orang yang terdekat sampai orang Yang hanya mendengar  kejadiannya saja , bahkan orang yang ahli di bidangnya turut memberikan dugaan, sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka atau informasi yang didengar.

Sebagai Muslim kita diwajibkan saat mendengar suatu berita dengan dua sikap,

pertama : kita abaikan jika memang itu bukan urusan yang layak kita campuri seperti urusan pribadi atau rumah tangga orang lain, atau kita bukanlah orang yang ahli dalam hal tersebut, seperti apa yang di sabdakan oleh baginda yang mulia,

“Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya .( al-Hadits)

Kedua : melakukan tabayyun atau klarifikasi, hal ini penting agar kita mengetahui duduk perkara yang sebenarnya, bukan hanya berdasarkan asumsi atau dugaan semata, tidak cukup itu melainkan kepada kedua belah pihak dan memposisikan kita pada posisi netral atau tidak berpihak.

Hukum kausalitas atau sebab akibat selalu ada dalam setiap permasalahan, atau yang sering kita dengar adalah ungkapan pepatah “ tidak ada asap tanpa adanya api, bila di lanjutkan siapa yang menyulut api tersebut ?

Ketika sebuah bahtera rumah tangga mulai tidak harmonis, tindakan adil yang dilakukan tidak  cukup hanya mengetahui sumber masalah tersebut melainkan berusaha mencari solusi agar masalah tersebut dapat di selesaikan.

Waalahu a’lam bissawab.