MagzNetwork

Etika dalam berpromosi

Diposting oleh Mastindi | 00.36 | | 0 komentar »
Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi,(QS 18;23)

Tentang Janji..itulah yang di ungkapkan ayat tersebut, sangat sederhana namun mempunyai makna yang sangat luas.

Sebagai pedagang saya sering berinteraksi dengan berbagai macam watak dan karakter manusia, baik yang berkenaan hubungannya antara pengecer dengan agen maupun pedagang dengan pembeli , sebagaimana layaknya pembeli, dan memang hak mereka untuk bertanya tentang kualitas atau mutu sesuatu barang yang saya jual, mereka sering bertanya keampuhan sesuatu obat atau kosmetik atau kecanggihan dan ketahanan barang Electronic , maka tak jarang kita , atau anda bila berprofesi pedagang akan menjawab, dengan jawaban yang mudah “biasanya berdasarkan pengalaman dan logika bila harganya mahal kemungkinan besar barangnya bagus atau awet, padahal pengalaman juga yang membuktikan ,bagusnya sesuatu barang, katakanlah obat atau kosmetik, tidak melulu karena mahalnya tapi cocok atau tidaknya , adapun Electronic lebih tergantung kepada perawatan dan skill bagi penggunanya. Namun apapun itu, keterangan yang kita sampaikan kepada konsumen bukanlah merupakan janji akan cocok atau awetnya sesuatu barang, tapi hanya sekedar penjelasan yang sifatnya standar.

Promosi ....saat kita membuka halaman Web atau situs hampir sebagian besarnya disertakan iklan berbagai macam produk dari kebutuhan pokok s/d kebutuhan ekstra , namun yang membuat hari miris adalah penyampaian janji yang terlalu muluk dan cenderung mengabaikan etika kesopanan / yakni seolah hanya jualannya yang bagus bermutu dan terjamin keampuhannya, yang lain seolah , maaf ,“sampah. Ungkapan ini saya kutip dari morabby saya yang menyoroti perang iklan di televisi yang sekarang menjalar ke dunia maya. Tidak bisakah bersaing secara sopan dan sehat, dalam arti kata tidak menjatuhkan saingan , yang boleh jadi juga saudara kita se iman yang juga mencari nafkah halal melalui dagang langsung (Online), atau apakah memang ini dari strategi marketing atau pemasaran ?

Dalam hal ini saya jadi teringat pengalaman saya sendiri saat bertanya kepada agen peralatan listrik tentang merek sesuatu barang karena banyak produk serupa dengan harga yang terpaut jauh, apa jawabnya ? “Wah !..saya tidak bisa menjamin barang buatan orang, kita bilang bagus kenyataan banyak yang di retur (dikembalikan) karena mudah rusak padahal mahal, kita bilang jelek bayak yang suka, kalau mau, beli saja yang ada garansinya ,, begitulah jawabannya, sebagai pembeli tentu kita bingung dengan jawaban tersebut, dalam hal ini mungkin sebuah ungkapan yang menjadi semboyan dari sebuah pabrik kaos di Jogja bisa kita jadikan pegangan , yakni “Barang bagus tidak murah, barang murah tidak bagus, memang sadis istilah ini tapi itulah umumnya realita di lapangan.

Sebagai pedagang, apa yang di sampaikan oleh agen listrik bahkan juga hal serupa pernah disampaikan oleh agen kosmetik dan obat saya, bagi saya adalah sesuatu kejujuran , bukan melempar tanggung jawab atau cari selamat, tapi apa yang mereka lakukan adalah ketidak inginan di komplain manakala ada masalah atau kendala bahkan ketidak cocokan terhadap barang yang mereka jual kepada konsumen, bila kita mempromosikan barang dagangan terlalu berlebihan.

Beberapa hari yang lalu karena juga menjadi kegiatan sampingan , yakni membuka service leptop dan komputer, seorang pelanggan bertanya setelah komputernya selesai diperbaiki,

Konsumen , berapa lama komputer di warnet kakak ini pakai

Saya , sudah tiga tahun lebih

Konsumen , waduh ! saya baru satu tahun sudah dua kali ganti metherboat, padahal kan disisni hidup lebih dari 12 jam, gimana caranya supaya awet ? merek apa matherboatnya ?

Saat itulah saya bingung , saya hanya menjawab “merk nomor dua yang penting perawatannya, setelah itu saya menerangkan cara perawatannya, dan hadwer serta sofwer apa saja yang harus di pasang dan sedikit kegunaan serta penggunaannya.

Hal seperti ini sering saya ajarkan kepada istri saat menerangkan tentang mutu obat dan kosmetik yang kami jual, yakni intinya, bukan pada mahalnya, tapi pada kecocokan dan kepatuhan pada aturan pakainya, menurut saya hal ini sangat penting agar konsumen tidak termakan oleh promosi yang berlebihan bahkan boleh jadi menyesatkan.

Sugesti... atau ungkapan yang menjadi pendorong/penyemangat terhadap seseorang dalam memakai sesuatu produk itu memang penting ,tapi lebih penting lagi menjaga etika dalam promosi, dan kejujuran juga merupakan aset atau modal dalam berbisnis karena dari hal itulah muncul kepercayaan dan itulah yang mahal.

Terbatasnya akses konsumen terhadap bahan baku sesuatu barang, hingga berapa modal pokok sesuatu produk jangan jadikan kesempatan untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya, memang dalam akad jual beli syaratnya “adanya saling ikhlas , namun sebagai muslim , mengutamakan sifat taawwun apalagi terhadap barang kebutuhan pokok seperti makanan atau obat , adalah sifat mulia, tentunya tanpa harus merugikan kita.

Begitu bukan !...